Kota Tasikmalaya, SNP - Suatu kewajaran sebanyak 69 Lurah yang berada di Kota
Tasikmalaya minta segera diperhatikan terkait nilai Tambahan Penghasilan
Pegawai (TPP) kepada Walikota Tasikmalaya.
Pasalnya
intensitas pekerjaan Lurah itu yang sangat tinggi, tidak hanya mengelola
administrasi pemerintahan dan pembangunan saja, akan tetapi juga harus banyak
mengunjungi berbagai kegiatan kemasyarakatan.
Sehingga
TPP yang sudah ditetapkan sebesar 3,6
juta per bulan itu banyak dipertanyakan sejumlah Lurah, karena dipandang kurang
memadai dibanding dengan kinerjanya selama ini.
“Lurah itu sebagai
ujung tombak pemerintahan yang berhadapan langsung dengan masyarakat, mereka juga
sering kena imbasnya. Karena, misalnya belum mengintensifkan penagihan PBB
(Pajak Bumi dan Bangunan) kepada warganya”,
terang pemerhati sosial Mumuh Pangestu S.Sos, Kamis (19/1).
Kata
Mumuh, seharusnya ada pengecualian TPP untuk Lurah itu, penilaiannya bukan
secara eselonering saja, melainkan dititik beratkan pada bobot kerjanya, jadi
nantinya akan ada perbedaaan signifikan.
“Kalau
secara eselonering pasti akan sama, misalnya Lurah itu kan eselon IV A, sehingga
TPP nya pun akan sama dengan eselon IV A lainnya yang berada di OPD, padahal bobot
kerja sangat jauh berbeda”, bebernya.
Menurut
Mumuh, adanya keinginan kenaikan TPP itu harus juga ditunjang adanya anggaran,
kemudian responsive Ketua Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Sekda, serta adanya
political will dari Walikota Tasikmalaya dan DPRD.
“Diharapkan nanti kalau TPP
sudah naik maka sebagai front pemerintahan itu harus memberikan pelayanan yang lebih
baik lagi kepada masyarakat, jangan justru malah sebaliknya”, ujarnya.
Mumuh
juga menambahkan selama ini anggaran di Kelurahan itu kecil, padahal dalam
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Anggaran Kelurahan itu sebesar 5 persen dari
APBD setelah dikurangi DAK.
“Sudah diberikan anggarannya per tahunnya kecil, kini ditambah
lagi nilai TPP juga kecil apalagi terlalu jauh TPP antara Lurah dengan Camat, karena
Camat itu menerima sebesar Rp 10 juta sehingga menimbulkan kesenjangan”, pungkasnya.
Sementara itu ditempat terpisah Kabag Organisasi, H Deden
Mulyadi S.H mengatakan adanya reaksi dari sejumlah Lurah itu akan bisa
menjadikan masukan, nanti akan dibahasnya dengan pihak yang berkompeten.(Jefri/Ariska/D.Saepudin)
No comments:
Post a Comment