Iwan Mursalin, Kadis PUPR Kab. Tubaba |
Kab. Tulang Bawang Barat, Media Suara Nasional -
Dinas Pekerjaan Umum dan Penata Ruang (PUPR) Kabupaten Tulang Bawang Barat di tahun 2018 berupaya untuk meningkatkan Dana Alokasi Khusus (DAK). Yang pertama prioritasnya adalah bidang
insfratruktur jalan.
"Infrastruktur jalan akan menjadi priroritas daerah dan sekitar 100
Milyaran untuk DAK," hal ini yang disampaikan Iwan Mursalin, Kadis PUPR
saat di konfirmasi di ruang kerjanya, Selasa (10/10/2017).
Iwan Mursalin menjelaskan, untuk irigasi karena memang pusat itu memprioritaskan untuk kegiatan
ketahanan pangan jadi program yang di komplotan di pusat itu program irigasi,.
"Irigasi kita ini kan berkembang dari tahun 2014 kita
mempunyai empat irigasi, sekarang ada 24 irigasi ada pertambahan daerah
irigasi baru. Kita minta dana lebih besar yang biasanya reguler, kita ngikutin sejak
dari tahun 2011, itu DAK air kita, hanya berkisar 2 milyar sampai di
tahun 2016 maksimum berkisar 3 milyaran."
"Untuk tahun 2017 ini kita dapat anggaran 4,8 milyaran DAK dan ini karena di kita sudah banyak. Saya minta untuk melipatkan,
jadi kita usulan 50 milyar anggaran irigasi di tahun 2018, mudah-mudahan
gol semua itu dana dari pusat (DAK)," ucapnya.
Iwan menambahkan, "itu bisa
di lihat PMPK itu dana alokasi khusus itu pertama proritasnya adalah Bidang Pendidikan, Bidang Kesehatan, Bidang Insfratruktur. Tapi tahun 2018
karena kita coba Hari Senin nanti saya kejakarta berkaitan dengan
permintaan kembali ke PT. SNI, karena kemarin kita gagali ke PT. SNI itu
karena daerah yang ditangani sudah kita masuki APBD jalannya jadi kita cancel."
Kadis PUPR menjelaskan, pembinaan yang berkait dengan pembangunan pasar dan kantor
SKPD kita prioritaskan lagi tapi pakai dana pinjaman, karena dana NON
DAK kita ini kecil. Maksimum tahun depan itu dana 60 milyar untuk semua
Satker di tahun 2018.
"Kalau yang sudah di bangun untuk tahap pertama
sudah tiga SKPD, cuma nanti setelah kita bangun nanti penerapannya pimpinan yang menetapkannya Satker mana saja yang penting sudah
kita bangun. Kalau untuk dana bangunannya sampai finishing senilai 15
milyar untuk tiga gedung kita finishing 2018, terus Kantor Pagar Dewa
tahap kesatu dan Kantor Batu Putih tahap kesatu juga finishing di tahun
2018 juga," jelasnya.
Penataan Insfratruktur Kota
Untuk penataan infrastruktur kota, diharapkan juga mendapatkan dana, yang selama ini selalu dari Non DAK akan digunakan membenahi jalur pembentukkan kota dengan jalur dua.
"Akan kita mulai perubahan ini, kita buat Drainase yang bukan di buat dari
tumpuk-tumpukan batu sekarang ini, sekarang kita buat drainase pakai beton cetak, beton datang kita taruh. Jadi kita coba itu walaupun
terlihat mahal, In Sya Allah enggak kayak Drainase yang selama ini kita
gunakan.
Iwan menuturkan, bagus tidaknya pekerjaan ini tergantung rekanan yang mengerjakkan pekerjaan tersebut, dan Iwan mengharapkan yang terbaik untuk pengerjaan drainase ini.
"Kalau drainase yang kita gunakan ini ya kalau rekanan bagus dia
masangnya bagus, kalau rekanan jelek nempel-nempel robah udah itu, ini
yang saya enggak mau sekarang drainasenya pakai beton seperti di Kota-kota," ungkapnya.
Dan untuk pengawasan di dinas PUPR sendiri Iwan memaparkan bahwa dari sekian
pakai itu, sumber daya kita ini lemah, sumber daya kita ini kurang. Saya
bukannya mencari-cari alasan, karena liat saja bahwa kegiatan kita ini
tambah banyak tetapi orangnya tidak menambah.
"Semenjak saya jadi Kepala Dinas, tidak ada penambahan malah
pengurangan orangnya. Ada yang pindah ke Bandar Lampung ada berapa orang,
ada juga yang pindah ke Belitang. Jadi bukannya bertambah bahkan
berkurang, sementara kegiatannya bertambah banyak. Ahirnya dengan sumber daya yang
ada kita maksimumkan di putar-putar saja pengawasannya," tuturnya.
"Cuma kita kan ada pihak dari konsultan, kita memberdayakan
konsultan, kita recall konsultan yang setiap hari disana. Itu yang saya
nanti evaluasi berkaitan dengan pengawasan tentang konsultan ini,
konsultan yang menilai adalah kegiatan pelaksanaan kegiatan," sambungnya.
"Nanti saya adakan bekali kegiatan dan saya akan panggil konsultan untuk review kegiatan. Ada masalah bagaimana tahapnya, bagaimana tindaklanjutnya terus harus bagaimana menghadapi rekan-rekan yang katakan lah nakal yang mulai memainkan pekerjaan. Saya harus pantau, buat laporan ini lah yang jadi titik untuk menilai kedepannya," pungkas Iwan. (DONI/DEDI).
No comments:
Post a Comment