Foto: Dadang S Manaf (Baju Merah) |
Kota
Tasikmalaya, SNP - Usaha budi daya ikan lele Kelompok
Budidaya Ikan Lele (Pokdakan) Jaya Lestari harus terus berkembang, jangan
menyerah di tengah jalan.Tapi harus tetap konsisten, bisa menunjukan semangat
anggotanya agar tetap eksis.
Pemerintah pun mengapresiasinya
kalau kelompok itu tetap bertahan, karena berdirinya suatu kelompok itu ada
proses yang harus di laluinya, termasuk untuk pengukuhan kelompok pun sama, harus
melalui mekanisme yang ada.
“Pokdakan Jaya Lestari ini adalah
kelompok baru, tapi jangan cepat menyerah. Hadapi semua proses yang harus di
lalui. Saya percaya kelompok ini punya semangat luar biasa, apalagi banyak
anggotanya usianya masih relatif muda,” terang Kepala BPP Indihiang, H Dedi dalam
pengukuhan Pokdakan Jaya Lestari di Liung Gunung, Kamis (27/10).
Sementara itu Ketua Pokdakan Jaya
Lestari, Dadang Saefudin Manaf menyambut
gembira atas pengukuhan atau piagam kelompoknya tersebut. Pasalnya dengan sudah
dikukuhkan itu sudah diakui oleh Dinas Pertanian Kota Tasikmalaya.
Kelompoknya itu berdiri pada
2014, kemudian dikukuhkan oleh Kelurahan Payingkiran 2015 dan sekarang sudah dikukuhkan
oleh BPP 2016. Dengan begitu kelompoknya kini tinggal dikukuhkan oleh Walikota Tasikmalaya.
“Alhamdulillah kelompok kami sudah masuk ke dalam kategori 8 besar
tingkat Kota Tasikmalaya dari sekitar 240 kelompok yang ada. Artinya kami
konsisten produktif terus berkesinambungan dalam usaha lele ini,” beber salah
satu Mitra di Bulog tersebut.
Menurut Dadang dengan sudah dikukuhkannya
itu, pihaknya menerima papan plang nama kelompok dan buku pedoman kegiatan dari
BPP, sehingga ke depan di setiap ada kegiatan harus selalu dicatat agar bisa
tertib administrasi.
Adapun kolam miliknya itu berada
di RT 02 RW 06 Kelurahan Payingkiran Kecamatan Indihiang Kota Tasikmalaya. Di
kolam tersebut diternakan ikan lele sangkuriang. Kini kolam yang dimilikinya
itu sebanyak 12 kolam.
“Kami itu dulu dapat bantuan
dari Dinas Pertanian bibit indukan 50 ekor terdiri 3 paket. Jadi ternaknya itu
selama ini mulai telor terus netes kemudian bisa menjadi ukuran lele sebesar
ukuran 2x3 dan 5x7. Menjualnya itu ke depo ikan dan ke Dinas Pertanian,” ungkapnya.
Kata Ketua RT 02 itu, dengan
hadirnya kelompok itu, alhamdulilah bisa
memberdayakan para pemuda pengangguran yang ada di sini, karena mereka bisa
belajar wirausaha dan bertanggung jawab.
Terkait biaya kelompoknya itu,
Dadang mengaku mengandalkan kocek pribadinya alias mandiri, karena belum ada bantuan
dari pemerintah, mengingat kelompoknya tersebut baru seumur jagung.
Tapi dengan adanya pengukuhan
itu bisa sebagai salah satu syarat untuk bisa mengajukan proposal bantuan untuk
modal ke pemerintah, dengan cara melampirkan piagam tersebut beserta ada surat
dari Menkumham.
“Mungkin ke depannya, kami Insha
Alloh akan membuat pengajuan
proposal ke pemerintah guna untuk membantu permodalan. Supaya kelompok ini bisa
lebih baik lagi mengelola ternak lele,” harapnya. (Ariska/Dadang)
No comments:
Post a Comment