MEDIA SUARA NASIONAL

RELEVAN - OBJEKTIF - LUGAS

lightblog

Friday, October 28, 2016

Agus Yudhoyono: Sumpah Pemuda Menyatukan Kita Semua!



SNP, Jakarta - Agus Harimurti Yudhoyono menghadiri malam refleksi Sumpah Pemuda ke-88 di Wisma Proklamasi, Jakarta Pusat. Acara itu dalam rangka mengenang semangat pemuda dalam membangun Indonesia.

Pantauan di lapangan, Kamis (27/10/2016) Agus Harimurti Yudhoyono yang mengenakan baju batik warna coklat tiba di Wisma Proklamasi didampingi ketua DPD Demokrat Nachrowi Ramli. Turut hadir dalam kesempatan itu Wakil Ketua Umum PD Roy Suryo, politisi senior Demokrat Jafar Hafsah dan Ketua Departemen Pemuda dan Olahraga Munawar Fuad, serta para tokoh lintas agama dan pemuda.

Acara malam itu warnai dengan pembacaan ikrar sumpah pemuda dan doa lintas tokoh agama. Suasana khidmat tampak terlihat ketika acara berlangsung.

"Refleksi adalah konstelasi flashback, mengingat, paling tidak kalau kita tidak hidup di masa lalu. Mencoba membayangkan sejarah yang pernah ada. Bersama lintas generasi dan tokoh agama, tidak hanya lintas kepentingan kita berkumpul. Tetapi malam ini punya kepentingan satu, malam ini kepentingan satu. Satu tumpah darah dan satu bangsa dan satu bahasa," ujar Agus saat memberikan sambutan.

Agus menjelaskan bangsa Indonesia terdiri beragam macam etnis dan suku. Bila tidak ada sumpah pemuda, mungkin bangsa ini telah terpecah belah. 

"Kalau tidak berkomitmen menjaga sumpah pemuda bangsa ini akan tercerai berai. Bahkan diprediksi seperti Uni Soviet yang terpecah satu-persatu menjadi negara baru. Tetapi alhamdulillah kita diingatkan pentingnya persatuan. Negara kita ultra majemuk, super pluraris tidak terbayangkan kalau kita tidak punya komitmen seperti ini," paparnya.

Agus mengatakan pengalamannya di dunia militer adalah bekal dalam menjaga persatuan dan kesatuan. Namun setiap bangsa ada saja tantangan terjadi disintegrasi bangsa.

"Tidak boleh dipungkiri. Tetapi kembali kita punya Pancasila yang mempersatukan punya sumpah pemuda menyatukan kita semua," tuturnya.

Agus mengatakan semangat persatuan dan kesatuan tentu harus dibawa konteks terkini. Dunia sudah berkembang pesat.

"Namun prinsip yang dipegang tetap satu, akhir di atas segala RI harus utuh, tidak terjadi disintegrasi antar anak bangsa. Tentu kita memiliki harapan besar akan tetapi sangat disayangkan kalau ada berkembang isu memecah belah Indonesia," paparnya.

Agus mengatakan sebagai negara besar Indonesia harus menjadi contoh toleransi antar masyarakat bagi negara lain. Perbedaan yang ada tidak harus menjadi penghalang untuk maju ke depan.

"Di mana perbedaan tidak harus mencegah maju ke depan. Sungguh sangat disayangkan, masih ada benih-benih perpecahan karena kurang menghargai, kurang menghormati di antara kita. Oleh karena itu tentu kita ingin lebih hargai perbedaan, tetapi bukan mencari atau fokus perbedaan yang ada, tetapi fokus energi persamaan, kita ingin bangsa ini maju sama dengan ibukota kita ini," pungkasnya. (W3)

No comments:

Post a Comment