Mungkin apa yang dilakukan anggota Polrestabes Surabaya Brigadir
Isma Diyanto, ini bisa menjadi inspirasi bagi anggota polri yang lainnya.
Daripada mencari ceperan dengan cara pungli, pria kelahiran Sidoarjo 9
Juli 1988 ini lebih memilih untuk berbisnis sampingan berjualan bakso
demi menambah pemasukannya.
Kendati bisnis sampingan ini terus
menampakkan adanya peningkatan, namun hal ini sama sekali tidak
mengganggu penugasan Brigadir Isma sebagai anggota Kepolisian di
Polrestabes Surabaya. “Hal ini bisa terjadi karena ia menjalankan
bisnisnya di luar jam kerja sehingga pekerjaan beres dan bisnis pun ikut
beres”
(jp)
Kisahnya pun menjadi perbincangan di
media sosial. Berdasarkan tulisan Jawa Pos
dari yang dirilis situs kepolisian Surabayaraya.com, Isma harus memutar otak mencari pemasukan tambahan
setelah menikahi Rinza Rahmawati. Tapi, dia ingin berbisnis dengan cara
yang halal.
Berkat keuletannya, pada tahun 2011
dirinya mencoba peruntungan dengan usaha pentol alias bakso alias cilok
kecil-kecilan. Dia pun memberi nama usahanya: Pentol 86. “Isma harus
memilih sendiri bahan mentah seperti Daging dan Bumbu dan segala hal
yang berkaitan dengan pembuatan pentol yang dilakukannya bersama istri
tercintanya,” tulis situs tersebut.
Dia memberanikan diri untuk
memasarkan karya dibidang kuliner ke sejumlah toko dan warung di sekitar
kawasan tempat tinggalnya. Tapi karena tidak mengandung bahan pengawet
dan tempat penyimpanan yang besar, Isma kesulitan memasarkan dagangannya
di awal usahanya. Belum lagi terbatasnya dana yang dimilikinya.
Usahanya sampingan pun sempat terhenti selama beberapa tahun.
Berkat dukungan dari istri dan
keluarganya, pada tahun 2015 Isma mencoba bangkit kembali meniti usaha
dibidang kuliner tersebut. Terlebih setelah kelahiran putra pertamannya,
Erlangga Nugraha. Isma memberanikan diri mencari tambahan modal dengan
mengambil pinjaman di bank dengan jaminan surat tanah yang ia miliki.
Hasilnya cukup mengejutkan. Setelah
melakukan evaluasi dari bisnis pertamanya, kini Isma mencoba
mengembangkan bisnis dagangnya dengan menambahkan varian rasa yang
digemari oleh pangsa pasar yang lebih banyak disasar adalah para remaja.
Jika sebelumnya Isma hanya menyediakan tiga varian rasa, kini sudah ada
7 varian pentol. Yakni pentol isi puyuh, sosis, keju, hati ayam, daging
dan boom (cabe).
Sudah hampir 4 bulan ini outletnya sudah
ada di salah satu Kantin Hoofdbureau (Polrestabes Surabaya).
Perkembangan hari demi hari menunjukkan kabar yang cukup menggembirakan.
Bahkan Isma mengajak rekan-rekannya di Polrestabes Surabaya untuk
menjadi investor.
(jp)
No comments:
Post a Comment