4 Tahun Pembangunan Belum Rampung, Ratusan Murid SMPN 164 Terpaksa Numpang Belajar

SNP, JAKARTA - Sudah memasuki tahun keempat, pembangunan gedung SMPN 164 Jakarta hingga kini belum rampung. Pantauan SNP, dari luar area sekolah, terlihat ruang-ruang kelas di lantai tiga dan empat belum terbentuk dan atap belum terpasang.

Hanya terlihat susunan kerangka besi dan baja pada bagian atap sekolah tersebut. Sedangkan ruang kelas di lantai satu dan dua sudah terbentuk dan akan difungsikan.

Warna kuning pucat menghiasi seluruh tembok ruangan tersebut. Walau demikian, debu tebal dan tanah yang sudah mengering, menempel di lantai keramik sekolah tersebut. Beberapa toilet di SMPN 164 Jakarta pun ada yang belum dipasangi kloset. Dinding toilet-toilet itu nampak belum selesai dirapikan.

Bahkan anak-anak tangga sekolah belum terpasang keramik. Bahkan, puing kayu dan triplek pun tampak berserakan di berbagai sisi sekolah.

Wakil Kepala Sekolah bidang sarana dan prasarana SMPN 164 Jakarta, Dibyo Wahyono mengatakan bahwa gedung sekolah itu sudah dimulai dikosongkan sejak tahun 2012.

Pada awal September 2012, tahap pertama pembangunan ulang gedung tersebut sudah mulai dikerjakan. Ia mengatakan, ketika itu, pembangunan gedung sekolah hanya dilakukan pada lantai satu dan dua. 

Pembangunan untuk lantai ketiga dan keempat baru dilanjutkan pada pertengahan tahun 2015. 

"Kenapa pengerjaannya berhenti saya juga enggak tahu. Katanya sih lagi tender," ucap Dibyo saat ditemui di SDN 05 Pagi Kebayoran Lama Selatan, Jakarta, Selasa (29/3/2016).

Padahal, lanjutnya, jika dikerjakan secara terus-menerus, pembangunan gedung SMPN 164 Jakarta sudah dapat digunakan pada awal tahun 2016. 

Ia menambahkan, untuk sementara ini, seluruh siswa SMPN 164 Jakarta dipindahkan ke tiga sekolah dasar, yakni SDN 05, SDN 17, dan SDN 12 yang terletak di kawasan Kebayoran Lama Selatan. Di tiga sekolah itu ditampung 811 siswa SMPN 164 Jakarta. 

Dalam catatn SNP bahwa pembangunan sekolah SMPN 164, sudah 3 kali berganti Kepala Bidang Sarana dan Prasarana, Didi Sugadhi digantikan Sarjoko  dan yang sekarang.(KND)