Kota Tasikmalaya, SNP Jabar - Sejumlah masyarakat pengguna kendaraan mengeluhkan dengan
ditutupnya jalan KH Zaenal Mustofa arah selatan, karena ruas jalan tersebut
akan digunakan pagelaran Tasikmalaya Creative Festival (TCF) yang digelar dari
6-9 Oktober 2016. Dengan ditutupnya jalan tersebut para penguna kendaraan harus
memutar jalannya, satu-satunya ke arah jalan Panyerutan, sebab ke arah jalan
Cihideung Balong itu satu arah.
Hal ini diprediksi akan terjadi ledakan kemacetan kendaraan luar biasa,
terutama di petigaan jalan Panyerutan dan jalan Tentara Pelajar menuju ke
Dadaha. Apalagi ruas di kedua jalan itu sempit karena di pertigaan jalan itu
muaranya tempat bertemu para kendaraan dari arah Dadaha menuju ke stopan
perapatan Pataruman.Begitupun sebaliknya kendaraan dari arah Pataruman menuju
Dadaha.
Sekarang saja, pagelaran tersebut belum dimulai sudah banyak masyarakat yang menggerutu, sebab terjadi penumpukan kendaraan, karena pada hari ini saja jalan
tersebut sudah ditutup untuk umum serta sudah dialihkan ke jalan
Panyerutan. Akibatnya terjadilah lalu lalang penumpukan kendaraan, baik
roda dua dan roda empat di jalan alternatif itu, sehingga macet serta
menghambat arus lalu lintas lainnya.
“Jangankan ada event TCF 2016, sehari-hari saja bisa macet. Apalagi
kalau kondisi stopan di perapatan SMAN 5 lagi lampu merah, kendaraan itu bisa
macet sampai ke arah Dadaha. Dengan adanya pagelaran tersebut, bisa membuat lalu-lintas
di sekitar kawasan itu menjadi macet dan tambah parah,”
cetus Dendi Cokrowinoto salah satu warga Cibeureum, Senin (3/10).
Menurut Dendi, padahal seharusnya Pemerintah Kota
(Pemkot) Tasikmalaya mengelar event itu bukan di jalan umum, karena mengorbankan
kepentingan masyarakat lainnya.Tapi bisa dilaksanakan di lapang
Dadaha atau di bekas Terminal Cilembang ataupun bisa di tempat sepi yang bisa
terdongkrak keramaiannya supaya tidak menggangu bagi penguna kendaraan.
Dendi sangat menyesalkan kepada pihak-pihak terkait atas bisa
terselenggaranya kegiatan tersebut tanpa mempertimbangkan ekses yang akan
terjadi. Kehadiran event itu bagi
masyarakat merasa tergangu, termasuk para
sejumlah pemilik toko di depan pameran itu. Akan tetapi bukan
tidak setuju dengan adanya evevnt itu, melainkan tempat penyelengaraannya
kurang tepat.
“Pagelaran itu kan pada tahun 2015 digelar di jalan Pemuda dan di bekas
kantor Bupati. Tapi kok tiba-tiba saja sekarang lokasinya malah pindah ke jalan
KH Zaenal Mustofa. Seharusnya ada pertimbangan, karena di areal itu pun
terdapat toko, café , rumah makan dan pangkalan angkot juga yang lainnya,”
bebernya
.
Ketika dikonfirmasi kepada Kepala Dishubkominfo Kota Tasikmalaya, H Aay
Dahlan ternyata yang bersangkutan sedang tidak ada di kantornya, sehingga tidak
bisa memberikan tanggapannya.(TIM)
No comments:
Post a Comment