BOGOR - Kabid Humas Polda Jawa Barat Yusri Yunus mengatakan pengikut
Dimas Kanjeng Taat Pribadi juga tersebar di beberapa wilayah di Jawa
Barat. Tak tertutup kemungkinan, warga Bogor juga ada yang menjadi
korban penipuan penggandaan uang tersebut. Demikian pula dengan sejumlah
warga di Cianjur dan Cirebon.
Yusri menjelaskan datanya jumlah korban sudah ada. Tercatat, ada 48 korban di Jawa Barat. "Di Cianjur ada lebih dari 30 korban Dimas Kanjeng, lalu Cirebon, kemungkinan di Bogor juga," ujar dia di Bogor, belum lama ini.
Dari 48 pengikut atau korban ini, kata dia, sama sekali belum melapor ke pihak kepolisian. Sebelumnya di Cianjur, pernah berdiri padepokan Dimas Kanjeng namun sudah tutup satu tahun lalu. Dia mengatakan pihak kepopilisian terus menelusuri kasus ini. "Kelompok korban ini ada juga pemimpinnya dan dia belum melapor," ujarnya.
Sementara itu, dari keseluruhan uang yang ada di Padepokan Dimas Kanjeng Taat Pribadi di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, hanya ada empat juta rupiah yang terbukti asli. "Belum ada temuan yang signifikan," kata Kepala Bank Indonesia Kantor Wilayah III Benny Siswanto usai mengikuti kegiatan ekonomi di salah satu hotel di Surabaya, Kamis (6/10). (ROL)
Yusri menjelaskan datanya jumlah korban sudah ada. Tercatat, ada 48 korban di Jawa Barat. "Di Cianjur ada lebih dari 30 korban Dimas Kanjeng, lalu Cirebon, kemungkinan di Bogor juga," ujar dia di Bogor, belum lama ini.
Dari 48 pengikut atau korban ini, kata dia, sama sekali belum melapor ke pihak kepolisian. Sebelumnya di Cianjur, pernah berdiri padepokan Dimas Kanjeng namun sudah tutup satu tahun lalu. Dia mengatakan pihak kepopilisian terus menelusuri kasus ini. "Kelompok korban ini ada juga pemimpinnya dan dia belum melapor," ujarnya.
Sementara itu, dari keseluruhan uang yang ada di Padepokan Dimas Kanjeng Taat Pribadi di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, hanya ada empat juta rupiah yang terbukti asli. "Belum ada temuan yang signifikan," kata Kepala Bank Indonesia Kantor Wilayah III Benny Siswanto usai mengikuti kegiatan ekonomi di salah satu hotel di Surabaya, Kamis (6/10). (ROL)
No comments:
Post a Comment