Kota
Tasikmalaya, SNP - Warga
Jati yang berada di RT 02 RW 05 Kelurahan Payingkiran Kecamatan Indihiang, kota Tasikmalaya merasa kecewa
dengan ulah salah satu kontraktor dari CV Mitra Kencana. Pasalnya kontraktor tersebut
setelah mengerjakan proyek penahan tanah sungai Ciloseh yang nilai anggaranya sebesar Rp576.229.000
itu, malah meninggalkan masalah dengan masyarakat.
Warga menuding pihak pemborong tersebut tidak bertanggungjawab atas kerusakan akses jalan gang milik warga. Kerusakan fasilitas jalan itu, ekses seringnya digunakan sejumlah roda untuk membawa pasir, batu, semen dan yang lainnya. Kebetulan lokasi proyek itu tidak bisa masuk mobil, sehingga material pun diturunkan dari mobil, kemudian diangkut mengunakan roda ke lokasi proyek.
“Sehingga
untuk mengangkut bahan materialnya itu mengunakan akses jalan gang. Dampak
sering hilir mudik digunakan sejumlah roda tersebut, gang yang panjangnya 50 meter dan lebar 180 meter itu kondisinya
rusak parah. Padahal sebelum adanya proyek itu gang tersebut kondisinya
bagus,” kesal Amas, Ketua RW 05, Rabu (12/10).
Kata
Amas, pihaknya menyesalkan atas sikap CV Mitra Kencana yang lansung ”Cul Leos”
begitu saja, terkesan lari dari tanggung jawab. Apalagi setelah beres mengerjakan
proyek ratusan juta tersebut pada minggu lalu, tidak ada etika bahasa atau berpamitan
ucapan kepada warga. Padahal waktu pertama kali mau mengerjakan mereka minta
izin ke warga.
Jauh
hari sebelumnya sudah disampaikan keluhan kepada pelaksana proyek, Asep Daseng, agar
sebelum mereka meninggalkan wilayah itu supaya ada terlebih dahulu upaya perbaikan
gang sebagai bentuk tanggung jawabnya. Pada saat itu yang bersangkutan telah sepakat, tapi
tiba-tiba saja mereka malah langsung 'ngacir' begitu saja.
Dengan meninggalkan
permasalahan dengan masyarakat, tentunya ini adalah preseden buruk seorang
kontraktor. Walaupun proyek itu nilainya ratusan juta, akan tetapi untuk memperbaiki gang
saja mereka tidak mampu, dengan dalih pemilik CV Mitra Kencananya sedang
menunaikan ibadah haji.
“Kami
sudah sampaikan kelurahan itu pada pelaksana proyek, Asep Daseng, tapi jawabnya
selalu saja klise menunggu kedatangan Pak Taufik pemilik CV Mitra Kencana
pulang dari mekah. Maka dari itu kami meminta kepada Dinas Bina Marga Kota
Tasikmalaya supaya CV Mitra Kencana bisa menyelesaikan permasalahan ini,” pintanya.
Amas
juga mempertanyakan selama ini dalam pengerjaan proyek tersebut tidak ada
direksi kitnya sama sekali. Padahal keberadaan direksi kit itu sangat penting
dan dianggarkan dalam setiap proyek, karena itu berfungsi untuk
melaksanakan pengawasan, pengendalian, pekerjaan administrasi proyek. Apalagi di
dalamnya terdapat gambar skedul proyek dan gambar bestek.
Di
tempat terpisah, PPTK proyek sungai Dinas Bina Marga Kota Tasikmalaya, bidang
pengairan, Heru mengatakan pihaknya akan segera berkoordinasi dengan pemilik CV
Mitra Kencana, Taufik. Sedangkan saat disinggung terkait tidak adanya direksit
kit, Heru sudah mengeceknya memang ada, namun tempatnya jauh dari lokasi saja.
Sementara
ketika dikonfirmasi ke rumah pemilik CV Mitra Kencana, Taufik di bilangan
Mangkubumi, ternyata yang bersangkutan masih menunaikan ibadah haji di Mekkah.(Ariska/Dadang)
No comments:
Post a Comment