Kota Tasikmalaya, SNP Jabar - Volume kendaraan di perempatan jalan BKR Kota Tasikmalaya
sudah begitu padat. Tak jarang kemacetan dan kecelakaan pun sering terjadi. Perempatan yang menghubungkan antara daerah
Dadaha, Cikalang Girang, Unsil dan Hazet BCA itu, kini sudah saatnya membutuhkan segera
rambu Traffic Light (lampu stopan).
Pasalnya setiap harinya di jalur itu volume kendaraan yang
lewat sangat tidak beraturan. Bahkan tak jarang antara satu kendaraan
dengan yang lainnya sering terjadi bertabrakan dari arah yang berlawanan, ditambah lagi
kondisi jalan yang sudah tidak memadai.
”Volume kendaraan saat ini sudah sangat padat, apalagi jika weekend. Karena di bilangan BKR itu
merupakan salah satu kawasan kuliner. Itu sudah berjalan lama, sehingga banyak
warga juga pengendara kendaraan sangat mengharapkan dengan adanya rambu lalu
lintas di wilayah tersebut,” tutur Maggi salah satu pengendara motor, Sabtu (22/10).
Maggi mengungkapkan intensitas lalu lalang kendaraan yang melintas
perempatan itu pada setiap harinya
sangat padat. Mengingat jalur tersebut menghubungkan keberadaan sarana dan fasilitas
umum seperti sekolah, komplek olah raga Dadaha serta kampus Universitas Negeri Siliwangi (Unsil).
Sehingga pada pagi, siang dan sore hari tak heran jalur itu
menjadi langganan macet juga semeraut. Apalagi bila di dadaha ada konser music,
kampanye politik atau ada event yang sifatnya mendatangakan massa, sangat
potensi tabrakan beruntun, sehingga memang sangat urgen agar dipasang lampu
stopan.
”Sering terjadi kemacetan yang di saat jam tertentu, bahkan
tak jarang banyak terjadi kecelakan antara kendaraan roda dua versus kendaraan
roda empat. Makanya harus segera dipasang rambu traffic light yang memadai guna tercipta
kenyamanan juga keamanan penguna jalan,” terangnya.
Ungkapan senada juga dikemukakan oleh Yunita salah satu
Mahasiswi Unsil Fakultas Ekonomi. Dirinya mengakui kalau memakai kendaraan
motor pergi kuliah, terkadang kalau melewati daerah itu sangat hati-hati, takutnya bertabrakan dengan
pengendara lainnya, apalagi di dekat wilayah itu, bila terjadi bubaraan SMP/SMA
Panabur serta SMA Pancasila.
”Belum lagi angkot, truk, tangki terus kendaraan pribadi
meluber setiap harinya melintas daerah itu. Seakan kalau setiap kendaraan
yang melewati perapatan tersebut rebutan untuk mendahului,” terangnya.
Sementara itu di tempat terpisah salah satu anggota DPRD Kota
Tasikmalaya dari komisi I Anang Safaat S.Sos mengemukakan di daerah itu memang sangat urgen untuk segera
dipasang rambu traffic light. Karena pihaknya juga tengah mengkaji
secara intens bagaimana penataan di kawasan itu ke depannya dengan mencari
solusinya dengan pihak Dishubkominfo Kota Tasikmalaya.
Politisi asal Demokrat itu juga menambahkan selain faktor kurang lengkapnya sarana
lalu lintas, juga dirinya menilai kurang tertibnya serta disiplinnya para penguna
kendaraan. Karena masing-masing pihak tak
mau mengalah, mereka ngotot pingin lebih cepat untuk melintas
wilayah itu, meski
resikonya terjadi benturan kendaraan selama ini.(Ariska/Dadang)
No comments:
Post a Comment