"Sanksinya saya tidak bisa sampaikan berat atau ringan sesuai dengan hasil penyelidikan, penyidikan, dan hukum tentunya," kata Gatot.Panglima TNI Jenderal TNI, Gatot Nurmantyo, angkat bicara mengenai pemukulan terhadap wartawan oleh anggota TNI di Madiun, Minggu, 2 Oktober 2016. Menurut Gatot, aksi premanisme yang dilakukan anak buahnya itu tengah diselidiki.
"Itu semuanya sudah kami tindaklanjuti. Kami adakan penyelidikan, penyidikan," kata Gatot di Taman Ismail Marzuki, Cikini, Jakarta Pusat, Minggu malam.
Dilansir viva, Gatot menuturkan, institusinya tentu akan mengendepankan cara-cara kekeluargaan dalam penyelesaian masalah itu. Terlebih masalah tersebut hanya kesalahpahaman.
"Tentunya akan diproses kemudian dilakukan perdamaian dengan kedua kubu," kata Gatot.
Meski begitu, Gatot memastikan akan ada sanksi untuk anak buahnya yang terbukti melakukan aksi kekerasan. Namun, ia belum bisa berspekulasi lebih mengenai sanksi tersebut.
"Sanksinya saya tidak bisa sampaikan berat atau ringan sesuai dengan hasil penyelidikan, penyidikan, dan hukum tentunya," kata Gatot.
Jurnalis NetTV di Madiun, Jawa Timur, Sony Misdanto, diduga menjadi korban kekerasan oknum TNI saat meliput kericuhan antara sejumlah anggota TNI AD dengan peserta konvoi Sura Agung di depan Markas TNI AD di Kota Madiun, Jawa Timur, Minggu, 2 Oktober 2016. Akibat aksi kriminal itu, Sony menderita luka dan kameranya rusak. (*)
No comments:
Post a Comment