MEDIA SUARA NASIONAL

RELEVAN - OBJEKTIF - LUGAS

lightblog

Monday, October 17, 2016

Kabar Duka: Ketua FKMT Dani Safari Terbaring Sakit

Kota Tasikmalaya, SNP Jabar - Ketua Forum Komunikasi Masyarakat Tasikmalaya (FKMT), Dani Safari kini kondisinya lemah tak berdaya di rumahnya. Sudah satu bulan aktivis anti korupsi itu tidak bisa beraktivitas, konon penyakit yang dideritanya itu ada sejumlah gumpalan darah di otak sehingga kepalanya menjadi terasa pusing dan penglihatan mata pun menjadi kabur.

Menurut istrinya, Sri Lestari mengatakan awalnya suaminya itu merasakan ada yang tidak beres pada kepalanya, pada saat berada di dalam kamar mandi. Saat itu, mendadak kepalanya menjadi pusing tujuh keliling dan badanya lemas. Akibat tidak kuat kondisinya itu, kemudian meminta agar ia dibawa ke RSUD dr. Soekarjo agar bisa diperiksa di laboratorium.

“Awalnya pada saat dicek di laboratorium itu tidak ada apa-apa. Setelah itu disuruh  untuk kembali lagi ke rumah, tapi besoknya justru terasa pusing lagi. Karena panik akhirnya kami ke RSUD dan dirawat di kamar utama selama tiga minggu. Dokter Rudi ahli syaraf, dokter Andre ahli bedah dan dokter Wasisto yang menanganinya,” tuturnya saat ditemui di rumahnya di daerah Tundagan No 5 Kota Tasikmalaya, Senin (17/10).

Sri menjelaskan sewaktu di rawat di RSUD itu suaminya tersebut kepalanya discan. Hasilnya menurut kedua dokter itu terdapat ada gumpalan darah di otak, sehingga menjadi tersumbat. Karena darah terganggu dengan adanya gumpalan tersebut. Menurutnya, aliran itu harusnya seimbang antara untuk mengalirkan ke oksigen dan sirkulasi lainnya.

“Setelah tiga minggu dirawat di RSUD itu, akhirnya bisa pulang ke rumahnya dengan diberi sejumlah obat dengan harapan obat tersebut bisa menghancurkan gumpalan di otaknya. Nanti pada 22 Oktober ini suaminya harus kembali discan lagi, guna untuk melihat reaksi obat tersebut. Apakah ada perkembangannya atau tidak,” bebernya.

Kata Sri, suaminya itu adalah seorang aktivis sehingga selama ini terlalu banyak pikiran. Jarang ada waktu istirahat sama sekali, sedangkan kapasitas otak itu ada batasannya. Tapi ini malah dipaksakan untuk bekerja, akibatnya otak pun menjadi tidak kuat menanggungnya. Sehingga awalnya timbulah penyakit darah tinggi akut.

“Bahkan saat ini setelah berada di rumah, suaminya saya itu kalau begadang tensi darahnya bisa mencapai 200, sehingga bisa berakibat fatal. Makanya sekarang ini sesuai dengan anjuran dokter tidak diperbolehkan makanan yang asin dan berlemak. Kata dokter kalau masih tidak  tidak ada perkembangan, dipastikan kepalanya harus dibedah. Tapi pihak keluarga disini menolaknya. Pasalnya, terlalu riskan kalau dibedah itu. Sebab kalau tidak kematian paling juga bisa menimbulkan cacat. Tapi kami sekeluarga minta doanya dari semua pihak agar Pak Dani bisa segera lekas sembuh kembali,” pintanya. 

Di tempat terpisah Direktur RSUD dokter Soekarjo, dokter Wasisto mengatakan penyakit yang diderita oleh Dani Safari itu memang ada gumpalan darah di otak. Mungkin kalau orang lain sudah tidak tahan dengan penyakit tersebut. Tapi Dani masih bisa bertahan, bahkan masih bisa komunikasi meski tidak lancar. Saat ini, Dani sedang ditanggani oleh kedua dokter ahli syaraf dan bedah.(Ariska/Dadang)

No comments:

Post a Comment