MEDIA SUARA NASIONAL

RELEVAN - OBJEKTIF - LUGAS

lightblog

Tuesday, November 29, 2016

Kenapa Pemkot Tasikmalaya Tidak Bisa Menertibkan Pasar Rel?



Foto: Pasar Rel Kota Tasikmalay
Kota Tasikmalaya, SNP - Keberadaan pasar rel yang membentang dari belakang Matahari Dept Store sampai di samping Mayasari Plaza Kota Tasikmalaya, sudah sejak lama dipertanyakan oleh sejumlah pihak.

Pasalnya, para pedagang itu mendirikan jongko/kios permanen di tengah jalan, sehingga telah menutupi keberadaan fungsi jalan umum.Akibatnya kendaraan roda empat pun tidak bisa masuk.

Diminta tanggapannya terkait hal tersebut, pemerhati Sosial Tasikmalaya, Mumuh Pangestu S.Sos mengaku sangat prihatin dengan ditutupnya akses ke ruas jalan itu karena eksesnya terjadi penumpukan kendaraan.

Padahal kalau bisa dibuka akses jalan tersebut bisa sebagai jalan alternatif untuk dapat mengurangi volume kemacetan di kawasan pasar wetan areal Mayasari Plaza menuju jalan ke  arah selatan.

“Areal itu kan fungsinya untuk jalan umum.Kenapa malah dipakai permanen menjadi pasar rel ?Sudah jelas itu malah menyalahinya.Tapi anehnya Pemerintah Kota (Pemkot) Tasikmalaya malah tutup mata,” terangnya, Selasa (29/11).

Kata Mumuh, pihaknya mempertanyakan peran Pemkot Tasikmalaya, sebab terkesan tidak punya political will guna untuk menertibkannya.Padahal Pemkot juga punya dasar hukumnya serta perangkat petugas Satpol PP yang bisa dibantu oleh personil dari Kepolisian juga TNI guna untuk bisa menertibkannya bila para pedagang tersebut menolak untuk di tertibkannya.

“Pemkot bisa menertibkan dan merelokasikan para pedagang itu dengan cara win-win solution melalui cara pendekatan kepada sejumlah pedagang di pasar tersebut,” imbuhnya.

Penertiban itu lanjut Mumuh supaya dapat mengembalikan kembali fungsi semula jalan itu sebagai sarana akses untuk kepentingan jalan umum.Sebab kalau terus dibiarkan akan terjadi penumpukan pedagang yang lebih banyak.

“Patut untuk dipertanyakan kepada Pemkot, kenapa tidak bisa menertibkan pasar rel? Malah terkesan terus dibiarkan begitu saja. Padahal kelihatannya sudah sangat “sareukseuk” jalan ditutup untuk berjualan selama ini,” herannya.(Ariska/D.Saefudin)

No comments:

Post a Comment