Swaranasionalpos.com - Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo
menegaskan, TNI sebagai alat negara tidak akan mentolelir
gerakan-gerakan yang ingin memecah belah bangsa, mengadu domba bangsa,
provokasi, dengan politisasi SARA.
Hal tersebut disampaikan Panglima TNI, menyikapi aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh organisasi massa islam akhir-akhir ini yang diduga ditunggangi oleh pihak lain sehingga aksi massa tersebut berpotensi anarkis dan menimbulkan kerusuhan massal di Jakarta hingga meluas ke pelosok tanah air.
"TNI akan menjadi gerakan terdepan untuk menghadapi setiap kekuatan yang ingin mengganggu persatuan dan kesatuan bangsa," ujar Gatot dalam rekaman video yang diupload di YouTube belum lama ini.
Sikap tegas TNI terhadap gerakan pemecah belah persatuan dan kesatuan bangsa sangat diperlukan, mengingat akhir-akhir ini provokasi dan politisasi gerakan dengan isu SARA sangat agresif dan masif.
Hal ini sangat membahayakan NKRI, sebab isu yang berkembang saat ini lebih mengarah kepada tindakan makar yang diduga dilakukan oleh pihak yang tidak menginginkan keutuhan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.
Baca: Terkait Adanya Isu Makar, Panglima TNI Angkat Bicara: Prajurit saya bukan penakut !
Polri dan TNI mengakui telah menerima informasi adanya agenda tersembunyi yang mengarah kepada makar atau menggulingkan pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam aksi unjuk rasa pada 25 November nanti. Di mana kelompok itu akan menduduki gedung DPR dan MPR untuk menjatuhkan pemerintahan Jokowi.
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menegaskan jika tujuan aksi unjuk rasa untuk melakukan makar, prajuritnya siap menindak tegas. Dikatakan Gatot persoalan makar bukan hanya urusan Polri tapi menjadi urusan TNI juga.
"Selanjutnya apabila yang dikatakan Kapolri, ada tindakan makar maka itu bukan urusan polisi saja tapi sudah urusan TNI," kata Gatot
Lihat Videonya: Klik Disini
Hal tersebut disampaikan Panglima TNI, menyikapi aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh organisasi massa islam akhir-akhir ini yang diduga ditunggangi oleh pihak lain sehingga aksi massa tersebut berpotensi anarkis dan menimbulkan kerusuhan massal di Jakarta hingga meluas ke pelosok tanah air.
"TNI akan menjadi gerakan terdepan untuk menghadapi setiap kekuatan yang ingin mengganggu persatuan dan kesatuan bangsa," ujar Gatot dalam rekaman video yang diupload di YouTube belum lama ini.
Sikap tegas TNI terhadap gerakan pemecah belah persatuan dan kesatuan bangsa sangat diperlukan, mengingat akhir-akhir ini provokasi dan politisasi gerakan dengan isu SARA sangat agresif dan masif.
Hal ini sangat membahayakan NKRI, sebab isu yang berkembang saat ini lebih mengarah kepada tindakan makar yang diduga dilakukan oleh pihak yang tidak menginginkan keutuhan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.
Baca: Terkait Adanya Isu Makar, Panglima TNI Angkat Bicara: Prajurit saya bukan penakut !
Polri dan TNI mengakui telah menerima informasi adanya agenda tersembunyi yang mengarah kepada makar atau menggulingkan pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam aksi unjuk rasa pada 25 November nanti. Di mana kelompok itu akan menduduki gedung DPR dan MPR untuk menjatuhkan pemerintahan Jokowi.
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menegaskan jika tujuan aksi unjuk rasa untuk melakukan makar, prajuritnya siap menindak tegas. Dikatakan Gatot persoalan makar bukan hanya urusan Polri tapi menjadi urusan TNI juga.
"Selanjutnya apabila yang dikatakan Kapolri, ada tindakan makar maka itu bukan urusan polisi saja tapi sudah urusan TNI," kata Gatot
Lihat Videonya: Klik Disini
No comments:
Post a Comment