![]() |
Foto: Salah satu aset milik Pemkab yang berada di kota Tasikmalaya |
Kota Tasikmalaya, SNP - Masih adanya sejumlah aset yang dikuasai oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tasikmalaya yang berada di
wilayah Pemerintah Kota (Pemkot) Tasikmalaya menunjukan persoalan sengketa aset
di dua pemerintahan itu belum selesai.
Apalagi saat ini aset Pemkab yang belum diserahkan kepada
Pemkot itu terdiri eks kantor Bupati, Pendopo, Alun-alun, Terminal Cilembang,
Dinas Kehutanan dan Perkebunan, BPBD, Kolam Renang Sukapura Dadaha, eks Dinas
Kesehatan serta yang lainnya.
Bahkan konon kabarnya ada 10 sertifikat yang sampai sekarang ini masih dipegang
langsung oleh Pemkab.
Dengan tidak diserahkannya sejumlah aset Pemkab ke Pemkot
itu, dampaknya ada sejumlah aset yang terbengkalai, karena tidak
ada perawatan juga pemeliharaan.
Anehnya, meski Pemkab sudah lama membangun sarana dan
prasarana bagi sejumlah Dinas di Mangunreja, termasuk gedung pendopo untuk
Bupati. Bahkan sudah lama bangunan baru tersebut ditempatinya, tetapi tidak mau
menyerahkan asetnya kepada Pemkot.
“Padahal menurut Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2001, seluruh
aset milik Pemkab Tasikmalaya, Pemprov Jabar dan Pemerintah Pusat yang berada
di Kota Tasikmalaya harus diserahkan ke Pemkot Tasikmalaya,” terang Pemerhati
Sosial Tasikmalaya, Mumuh Pangestu S.Sos, Senin (21/11).
Menurut Mumuh, memang sebelumnya sudah ada beberapa aset
yang sudah diserahkan dari Pemkab ke Pemkot secara bertahap. Tapi seyogianya
kini harus sudah semuanya diserahkan. Sebab Pemkot sendiri juga sangat
membutuhkannya.
Selama ini, Pemkot juga mengontrak sejumlah rumah
masyarakat untuk dijadikan kantor. Sehinga akan lebih baik lagi gedung yang
sudah tidak dipakai oleh Pemkab bisa dimanfaatkan dan dipelihara oleh Pemkot
untuk menunjang segala aktivitas pemerintahannya, ketimbang gedung-gedung
tersebut dibiarkan tidak dimanfaatkan.
“Dengan belum diserahkan sejumlah aset itu, kini kondisi
gedung-gedung tersebut cukup memprihatinkan karena tidak mendapat perawatan. Akibatnya
aset-aset ini tidak berfungsi. Tapi ironisnya selama ini malah terus dibiarkan
saja, tanpa ada perhatian sama sekali,” pungkasnya.(Ariska/D.Saefudin)
No comments:
Post a Comment