Semarang - Pengasuh Pondok Pesantren Soko Tunggal
Semarang KH Nuril Arifin Husein meminta pemerintah untuk bertindak tegas
membubarkan Front Pembela Islam (FPI) serta menangkap pimpinannya
Rizieq Shihab.
Baca: Pasca Peristiwa 4 Novembar, NKRI Terancam
"Saya sudah lama minta agar FPI dibubarkan saja, karena organisasi yang katanya membela Islam itu telah banyak melenceng dari ajaran Islam dan sering melanggar hukum dengan main hakim sendiri dan memaksakan kehendak," tegas Gus Nuril, kepada pers di ponpesnya kawasan Sendangguwo, Semarang, dikutif Berita1, Rabu (23/11).
Baca juga: Pasukan Marinir Siap Kawal Aksi 2 Desember
Menurut mantan Panglima Pasukan Berani Mati pembela Gus Dur itu, FPI dan Rizieq Shihab dalam aksi menggoyang Ahok terlihat sangat aktif dan menjadi motor dari Gerakan Nasional Pengawal Fatwa MUI.
"Mereka jelas punya agenda lain selain meminta Ahok dihukum. Ahok sudah tersangka sekarang mendesak-desak untuk ditahan. Bahkan mendatangi pimpinan DPR untuk dibentuk Pansus mengusut Presiden Jokowi. Ini jelas ada agenda untuk menjatuhkan pemerintahan yang sah," tegas Gus Nuril.
Persoalannya sekarang, menurut Gus Nuril, berani tidak pemerintah membubarkan organisasi ini.
"Kalau ada laporan intelijen mengatakan ada pihak-pihak yang mencoba makar, kan sekarang sudah kelihatan orang-orangnya? Jadi, berani atau tidak. Kalau berani, selesai kok persoalannya. Tapi kalau tidak, ya persoalannya tak akan pernah selesai," tegasnya.
Baca: Tindakan Makar Dapat Dihukum Mati
Gus Nuril mengingatkan, kasus Ahok hanya sasaran antara untuk menjatuhkan pemerintahan. Sasaran akhirnya adalah menghancurkan Indonesia.
"Kasus Ahok sekaligus seperti menyadarkan kita bahwa kita harus menjaga betul kebhinnekaan kita. Jangan sampai kita terkoyak dan tercerai-berai oleh kepentingan asing yang memanfaatkan Pilkada DKI," tandasnya. (B1)
Berita Terkait: Warga Sulawesi Utara Tolak dan Minta Bubarkan FPI
Baca: Pasca Peristiwa 4 Novembar, NKRI Terancam
"Saya sudah lama minta agar FPI dibubarkan saja, karena organisasi yang katanya membela Islam itu telah banyak melenceng dari ajaran Islam dan sering melanggar hukum dengan main hakim sendiri dan memaksakan kehendak," tegas Gus Nuril, kepada pers di ponpesnya kawasan Sendangguwo, Semarang, dikutif Berita1, Rabu (23/11).
Baca juga: Pasukan Marinir Siap Kawal Aksi 2 Desember
Menurut mantan Panglima Pasukan Berani Mati pembela Gus Dur itu, FPI dan Rizieq Shihab dalam aksi menggoyang Ahok terlihat sangat aktif dan menjadi motor dari Gerakan Nasional Pengawal Fatwa MUI.
"Mereka jelas punya agenda lain selain meminta Ahok dihukum. Ahok sudah tersangka sekarang mendesak-desak untuk ditahan. Bahkan mendatangi pimpinan DPR untuk dibentuk Pansus mengusut Presiden Jokowi. Ini jelas ada agenda untuk menjatuhkan pemerintahan yang sah," tegas Gus Nuril.
Persoalannya sekarang, menurut Gus Nuril, berani tidak pemerintah membubarkan organisasi ini.
"Kalau ada laporan intelijen mengatakan ada pihak-pihak yang mencoba makar, kan sekarang sudah kelihatan orang-orangnya? Jadi, berani atau tidak. Kalau berani, selesai kok persoalannya. Tapi kalau tidak, ya persoalannya tak akan pernah selesai," tegasnya.
Baca: Tindakan Makar Dapat Dihukum Mati
Gus Nuril mengingatkan, kasus Ahok hanya sasaran antara untuk menjatuhkan pemerintahan. Sasaran akhirnya adalah menghancurkan Indonesia.
"Kasus Ahok sekaligus seperti menyadarkan kita bahwa kita harus menjaga betul kebhinnekaan kita. Jangan sampai kita terkoyak dan tercerai-berai oleh kepentingan asing yang memanfaatkan Pilkada DKI," tandasnya. (B1)
Berita Terkait: Warga Sulawesi Utara Tolak dan Minta Bubarkan FPI
gak ngaruh Ril..... ente tuh yg suka provokasi buat hancurnya NKRI...
ReplyDeletehttps://www.youtube.com/results?search_query=gus+nuril+di+usir+para+habaib+dari+panggung+pengajian
Ah ente suka sok2 an ril...
ReplyDelete