Pendidikan seks untuk anak usia dini bukan lagi menjadi hal baru namun para guru dan pengasuh masih belum dapat tersampaikan dengan maksimal sehingga beberapa guru PAUD saat ini mulai menyampaikan pendidikan seks untuk anak usia dini sesuai dengan kurikulum yang dikeluarkan pemerintah.
Banyak orang beranggapan bahwa pendidikan seks hanya berisi pemberian informasi tentang kelamin saja sehingga tentunya membuat semua orang tua merasa khawatir untuk itu dan kita harus menempatkan pendidikan seks pada perspektif yang tepat dengan mengubah anggapan negatif menjadi positif.
Ketua Yayasan mengatakan, pentingnya pendidikan seks diberikan pada usia dini untuk memberikan pengertian yang memadai tentang perubahan fisik, mental dan proses kematangan emosional yang berkaitan dengan masalah seksual pada remaja..
"Pendidikan seks dapat mengurangi rasa ketakutan dan kecemasan sehubungan dengan perkembangan yang ada pada dirinya juga memberikan pengetahuan tentang kesalahan dan penyimpangan seksual agar individu dapat menjaga diri dan melawan eksploitasi yang dapat mengganggu kesehatan fisik dan mentalnya," ungkapnya.
Dijelaskannya juga bahwa akhir - akhir ini banyak sekali ditemui kasus tentang pelecehan seksual terhadap anak usia dini tidak hanya di kota besar namun telah merambah ke kota kecil sampai ke pelosok desa.
Di beberapa media masa dan media sosial ditemukan kasus seksual pada usia dini kian marak diperbincangkan hal ini menimbulkan keperihatinan masyarakat luas, Pemerintah, para pemerhati pendidikan dan pemerhati anak, juga tak kalah gelisahnya para guru pendidik dan pengasuh anak usia dini saat ini, ujarnya.
Seminar pelatihan dan psykologi diikuti oleh 20 orang peserta guru, dengan pemberi materi Ibu Jeffry Satria, Ibu Rommy Aditya dari Persit Kartika Chandra Kirana Cabang BS Kopassus.
(Lucky - Pendam III/Siliwangi)
No comments:
Post a Comment