MEDIA SUARA NASIONAL

RELEVAN - OBJEKTIF - LUGAS

lightblog

Thursday, November 10, 2016

Pemkab Sukabumi Dorong Pembangunan Bandara Citarate Surade



Bupati Sukabumi Marwan Hamami bersama Sekretaris Deputi Pengembangan Pemasaran 
Pariwisata Mancanegara Kementerian Pariwisata, Giri Adnyani
Sukabumi, Swaranasionalpos.com - Rencana Pemerintah Provinsi Jawa Barat membangun bandara Citarate di Kecamatan Surade diapresiasi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sukabumi. Bahkan Pemkab Sukabumi akan terus mendorong terwujudnya pembangunan bandara tersebut, salah satu upaya penguatan geopark Ciletuh di Kecamatan Ciemas yang punya nilai jual tinggi dimata dunia internasional sebagai destinasi wisata taman alam bebatuan.

Bupati Sukabumi, Marwan Hamami mengatakan, pembangunan bandara Citarate adalah untuk menopang perkembangan destinasi wisata taman alam bebatuan geopark Ciletuh yang sudah diakui UNESCO.

“Tentu akan kita dorong pembangunan bandara Citarate, meski memang program itu dari provinsi. Peluangnya masih besar. Sekarang kabarnya, tim perencanaan dari provinsi sudah masuk ke Surade,” ujar Marwan sesuai membuka acara bimbingan teknis potensi pariwisata mancanegara di Hotel Augusta Cikukulu, Kecamatan Cicantayan, Rabu (26/10/2016) pekan lalu.

Marwan berkata, di beberapa negara yang memiliki geopark diimbangi dengan adanya lapangan terbang perintis. Sejatinya di Kabupaten Sukabumi pun harus sudah ada bandara yang bisa menguatkan posisi geopark Ciletuh.

“Sekarang perjalanan dari Jakarta ke Sukabumi bisa menempuh hampir 8 jam. Itu bisa dirasakan wisatawan yang datang ke sini (Sukabumi). Kalau nanti ada penerbangan, hanya setengah jam waktu tempuhnya,” paparnya.

Diyakini Marwan, potensi pariwisata di Kabupaten Sukabumi akan mampu bersaing dengan tempat wisata lainnya di Indonesia. Hanya saja, banyak hal yang mesti dibenahi, utamanya menyangkut perilaku masyarakat.

Seperti di geopark Ciletuh, beber dia, saat ini banyak muncul kelompok-kelompok pemungut liar atau pengutip. Padahal, apabila nanti geopark berkembang menjadi tempat tujuan wisata, kelompok pemungut itu bisa menjadi penghambat.

Seharusnya mereka bisa mencari potensi lain untuk dikembangkan menjadi satu peluang, tidak hanya berpikir praktis dengan cara memungut. Dampak aksi mereka itu sangat berat. Orang yang berkeinginan memajukan daerah akan rusak dengan perilaku-perilaku seperti itu, terang Marwan.

Hal serupa juga terjadi di kawasan Pantai Citepus Kecamatan Palabuhanratu dan Pantai Karanghawu Kecamatan Cisolok. Di wilayah itu, menurut Marwan, sudah mulai bermunculan ‘raja-raja kecil’ yang seolah-olah kawasan tersebut merupakan milik mereka. Perilaku masyarakat di wilayah pantai itu terkesan mencari kesempatan dalam kesempitan.

"Makanya, tak sedikit wisatawan memilih Pantai Sawarna di Kabupaten Lebak. Padahal, potensi pantainya jauh lebih bagus bila dibandingkan dengan Pantai Palabuhanratu. Jika Kabupaten Banyuwangi dalam satu tahun bisa menyiapkan 20 destinasi wisata, Sukabumi bisa lebih dari itu," ucapnya.

Sekretaris Deputi Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara Kementerian Pariwisata, Giri Adnyani, menyebutkan potensi wisata di Kabupaten Sukabumi menggambarkan secara umum wisata Indonesia. Kabupaten Sukabumi memiliki banyak wisata alam dan budaya.

"Alasan wisatawan mancanegara datang ke Indonesia karena ingin menikmati wisata alam dan budaya. Sukabumi sudah memiliki kekuatan itu," tuturnya.

Giri menekankan agar kekayaan wisata alam di Sukabumi dieksplorasi. Kekayaan itu harus dimanfaatkan betul untuk menggaet keinginan wisatawan sehingga tepat sasaran dan tepat guna.

"Untuk tahap awal kami sarankan mendatangkan tour operator atau tour writer. Nantinya mereka akan mengenali dulu potensi wisata mana yang tepat untuk wisatawan mancanegara. Kalau tak seperti itu, meskipun memiliki potensi wisata alam dan budaya bagus tapi tidak tepat membidik pasarnya, tentu menjadi percuma," ujarnya. * Nasrul. S

No comments:

Post a Comment