MEDIA SUARA NASIONAL

RELEVAN - OBJEKTIF - LUGAS

lightblog

Wednesday, October 19, 2016

Pemkot Tasikmalaya Sebaiknya Urus Dulu Terminal, Bukan Bandara



Mumuh Pangestu S.Sos
Kota Tasikmalaya, SNP - Pemerintah Kota (Pemkot) Tasikmalaya  sebaiknya terlebih dahulu  mengurus Terminal Type A yang di wilayah Indihiang Kota Tasikmalaya.Ketimbang wara-wiri sibuk ngurus Bandara Wiriadinata. Pasalnya, selama ini terminal tersebut sudah terbengkalai. Bahkan terkesan “enggan hidup mati tak mau”. Padahal pembangunan terminal megah itu sudah menghabiskan anggaran miliaran rupiah.

“Meskipun katanya sekarang itu terminal sudah diserahkan kepada Pemerintah Pusat, tapi tetap saja Pemkot harus ikut bertanggung jawab. Sebab dulu punya andil besar dalam pembangunannya. Jangan setelah terminal sepi kemudian malah terkesan sekarang lempar tangung jawabnya ke pusat,” beber pemerhati masalah sosial, Mumuh Pangestu S.Sos, Rabu (19/10).

Menurut pria yang akrab dipanggil Papih itu, seharusnya Pemkot itu memiliki political will untuk bisa menertibkan sejumlah pool bis. Sebab selama ini salah satunya terminal sepi itu karena kehadiran pool. Karena banyak penumpang yang naik dan turun itu di pool, akibatnya terminal pun menjadi sepi. Eksesnya para pedagang banyak yang gulung tikar.

“Dikhawatirkan nanti ada potret kontradiksi setelah bandara berdiri. Di satu sisi bandara ramai sedangkan di terminal malah tambah sepi. Saat ini saja dengan sepinya penumpang tentunya juga berimbas kepada PAD terminal ke Pemkot Tasikmalaya. Jangan sibuk mengurus yang baru dengan meninggalkan yang lama. Sebaiknya selesaikan terlebih dahulu yang sudah ada (terminal, red). Pasalnya pembangunanya itu sudah memakai uang rakyat. Jangan terkesan ada penghamburan biaya yang terkesan mubadzir begitu saja,” kritiknya.

Kata Mumuh, bukan berarti adanya bandara itu tidak penting.Tapi tentunya ada skala prioritas terlebih dahulu yang sifatnya menyangkut hajat banyak orang, terutama masyarakat kecil. Sebab ada relevansinya antara terminal dengan para pedagang, kuli juga yang lainnya yang notabene berada di lingkungan terminal. Sedangkan bandara itu tentunya hanya bisa dinikmati sebagian kalangan orang menengah ke atas.

Tentunya, lanjut Mumuh, adanya bandara itu terlalu dipaksakan untuk saat ini. Mungkin alangkah baiknya Pemkot Tasikmalaya fokus menyelesaikan terlebih dahulu program yang bisa menyentuh langsung masyarakat luas. Kalau ngotot dipaksakan membuka bandara tersebut, wajar kalau ada sejumlah pertanyaan.

“Apa urgensinya bandara bagi masyarakat di Kota Tasikmalaya itu? Apakah memang bandara tersebut sudah menjadi kebutuhan yang mendesak? Apakah ini sudah menjadi sebuah keharusan? ataukah ini hanya sebuah prestise belaka? agar bisa menunjukan kepada Kota dan Kabupaten yang ada di Jawa Barat, bahwa Kota Tasikmalaya sudah menjadi Kota Metropolis,” herannya.(Ariska/Dadang)

1 comment:

  1. Sekarang ini Terminal Kota Tasik sudah diambil alih Kemenhub..

    ReplyDelete