MEDIA SUARA NASIONAL

RELEVAN - OBJEKTIF - LUGAS

lightblog

Tuesday, October 11, 2016

Warga Padayungan Tolak Rencana Pembangunan Rusunawa



Kota Tasikmalaya, SNP Jabar - Warga RT 04 RW 01 Padayungan Kelurahan Tugujaya Kecamatan Cihideung menolak terhadap pembangunan Rumah Susun Sewa (Rusunawa) yang disebut-sebut milik PT JBK.

Penolakan tersebut disampaikan ketika pihak pengembang melakukan sosialisasi dengan masyarakat sekitar, Minggu malam (9/10) di mesjid setempat.

Menurut salah satu tokoh  masyarakat, Asep Marzuk mengatakan dalam sosialisasi itu, hadir sekitar 80 warga, sedangkan dari pihak pengembang datang perwakilan sebanyak 5 orang. Dalam  kesempatan itu semua warga yang hadir telah sepakat menolak pembangunan Rusunawa yang rencananya akan dibangun 8 lantai dan 260 kamar.

Dalam kesempatan itu, seluruh warga yang hadir menandatangani surat penolakannya.Bahkan sudah menyodorkan kesepakatan hitam di atas putih kepada perwakilan yang datang. Kemudian perwakilan tersebut pun menyetujuinya.Hingga surat itu pun dibawa untuk ditandatangani oleh Direkturnya.

“Pembangunan itu lebih banyak mudaratnya ketimbang manfaatnya. Banyak aspek pertimbangan terutama permasalahan sosial keagamaan, sebab dikhawatirkan akan dijadikan tempat yang tidak berkenan dalam masalah moral. Apalagi Rusunawa itu terkesan ekslusif sekali. Bahkan bisa jadi nantinya malah berubah jadi hotel. Meski dalihnya hotel syariah,” kesal mantan Ketua RW dua periode tersebut,Senin (10/10).

Kata Asep, masyarakat disekitarnya akan menyetujui jika pembangunan itu selain Rusunawa. Misalnya untuk Ruko ataupun yang lainya, sehingga kalau pihak investor menyetujui untuk dihentikan rencana Rusunawa itu. Maka akan ada lagi pertemuan atau sosialisasi yang selanjutnya.Tentunya warga pun akan memberikan izin.Tapi dengan catatan sebelum ada izin dari warga, jangan ada dulu pembangunan fisik.

“Sangat riskan sekali kalau dipaksakan, sebab dari sisi aspek yang lainnya, apabila diteruskan rencana pembangunan Rusunawa itu sangat akan berakibat fatal kepada masalah air bagi warga setempat. Karena tentunya akan ada pengalian sumur bor. Secara analisa dampak lingkungan pun masyarakat akan kena getahnya. Apalagi bisa terjadi banjir atau pun yang lainnya,” ujarnya.

Pantauan SNP di lokasi, ternyata investor tersebut sudah memulai ada kegiatan fisik. Bahkan kini sepanjang areal tersebut sudah ditutup seng, padahal izin gangguan (IG) dari warga pun belum ada. Ketika dikonfirmasi kepada managenment PT JBK, tidak ada seorang pun yang bisa dimintai keterangannya , terkecuali ada beberapa orang pegawai yang sedang memasangkan besi beton.(Ariska/Dadang)

No comments:

Post a Comment