MEDIA SUARA NASIONAL

RELEVAN - OBJEKTIF - LUGAS

lightblog

Thursday, November 10, 2016

Ade Munawaroh Yasin, Buka Muscab PPP Kota Bogor dan Kabupaten Cianjur



Bogor, Swaranasionalpos.com - Musyawarah Cabang (Muscab) DPC Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Kota Bogor dan Kabupaten Cianjur resmi dibuka Ketua DPW PPP Jawa Barat, Ade Munawaroh Yasin, di Hotel Seruni, Puncak, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, Kamis (3/11/16).

Agenda Utama Muscab ini untuk memilih Ketua DPC PPP Kota Bogor dan Kabupaten Cianjur untuk periode 2016-2021. Untuk DPC Kota Bogor akan menggantikan Ketua DPC Andi Surya Wijaya yang akan naik menjadi pengurus DPP PPP.

Tata cara pemilihan ketua dan struktur partai cukup berbeda dengan biasanya. PPP menerapkan sistem formatur. Tim formatur terdiri dari unsur DPP, DPW, DPC, dan PAC. Sehingga, di arena Muscab PPP tersebut tak nampak aksi-aksi karantina atau penggalangan dukungan jagoan masing-masing. Suasananya lebih tenang dan mencair. Jauh dari ketegangan bahkan gesekan-gesekan yang biasa dijumpai dalam sebuah pemilihan parpol.

“Pemilihan dengan sistem formatur ini berlaku di semua level pemilihan PPP,” kata Ketua Organizing Committee Muscab, Zaenul Mutaqin, dalam sambutannya.

Zaenul selanjutnya mengatakan, Muscab PPP Kota Bogor ke-7 dan Cianjur ke-8 ini digeber karena PPP sedang fokus konsolidasi se-Jabar sehingga ada beberapa DPC yang Muscabnya digabungkan.
“November 2016 ini harus sudah rampung agar siap tempur menghadapi Pilkada 2017 maupun Pileg,” ujarnya.

Zaenul yang juga digadang-gadang calon kuat Ketua DPC PPP Kota Bogor ini, mengharapkan Muscab dapat melahirkan pengurus-pengurus militan.

“Setelah Muscab semua pengurus berjuang. Karena ukuran kesuksesannya adalah jumlah kursi di dewan. PPP Kota Bogor menargetkan 3 besar pada Pileg 2019. Dari 5 kursi jadi 8 kursi,” ungkapnya.

Sementara itu, saat pembukaan, Ketua DPW PPP Jawa Barat, Hj. Ade Munawaroh Yasin mengatakan, muscab kali ini dibuat lebih demokratis dan bersifat kekeluargaan, karena dengan pengalaman dua tahun berseteru, harus menjadi pengalaman berharga bagi partai untuk meminimalisir perbedaan dan perpecahan di tubuh partai.

Dalam Muscab formatur ada 5, diantaranya formatur dari PAC, DPC, dari majelis, DPW dan DPP, jadi daerah bisa memutuskan formatur. PPP Jawa Barat sedang menggarap brand image yang baru. PPP Partai Islam dan Indonesia penduduknya beragama Islam, jadi harus menjadi perhatian semua bahwa kenapa partai Islam kurang diminati oleh umat Islam, jadi harus ada perubahan signifikan untuk memperjuangkan PPP sebagai partai Islam yang maju di masa mendatang. 

PPP juga harus berbasiskan ulama dan pesantren, PPP sebagai partai warisan ulama harus dicintai oleh seluruh rakyat Indonesia, jadi permasalahan dan program itu harus bisa dipikirkan secara matang bagi PPP kedepan.

“PPP di Jawa Barat sedang siap siap memiliki target untuk Pilkada diseluruh Jawa Barat, baik pemilihan Walikota, Bupati, Gubernur Jawa Barat, dan Pileg 2019 mendatang. Sya berpesan kepada ketua DPC Kota Bogor dan Kabupaten Cianjur yang terpilih nanti untuk langsung bekerja, segera melakukan program yang berkaitan dengan konsolidasi administrasi dan SDM untuk menunjang kegiatan verifikasi partai di bulan Januari 2017 nanti diseluruh wilayah Jawa Barat,” jelasnya.

Ade juga menyinggung soal Pilkada DKI Jakarta bahwa PPP tidak mendukung Ahok di Pilgub DKI Jakarta. PPP tetap mendukung penuh dan siap memenangkan pasangan AHY.

Dalam Pilkada DKI Jakarta, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) berkoalisi dengan Partai Demokrat (PD), Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Koalisi ini mengusung pasangan Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni untuk menjadi Gubernur dan Wakil DKI Jakarta.

Rupanya, dukungan koalisi ini tak hanya di Jakarta. Akan tetapi satu suara hingga ke daerah. Pasalnya, seperti dikemukakan Ketua DPW PPP Provinsi Jawa Barat, Ade Munawaroh Yasin, PPP berkoalisi dengan PD, PAN, PKB dan tak mendukung Ahok didasarkan pada alasan yang jelas. 

Apa alasannya? “PPP tak mendukung Ahok (Basuki Tjahaya Purnama) karena tak sesuai azas dan ideologi Islam yang dianut PPP.“Jadi ini bukan soal etnis atau SARA,” tegasnya.

Alasan tersebut, kata Ade Munawaroh Yasin, sudah merupakan hasil Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) PPP. “Untuk jadi pemimpin harus beragama Islam,” katanya disambut riuh applaus hadirin.

Terkait hal itu, Ade Munawaroh Yasin pun mengklarifikasi beredarnya kabar bahwa PPP versi Djan Farid mendukung kubu Ahok. “Saya menegaskan pula bahwa hanya ada satu PPP pimpinan Romahurmuziy yang legal dan diakui negara,” tandasnya.

Muscab dihadiri Walikota Bogor Bima Arya Sugiarto, Anggota DPR RI Fraksi PPP dari Dapil Kota Bogor dan Cianjur Joko Purwanto, Pengurus DPP PPP, Ketua DPW PPP Provinsi Jawa Barat, Hj. Ade Munawaroh Yasin, Ketua DPC PPP Kota Bogor demisioner Andi Surya Wijaya, Ketua DPC Kabupaten Cianjur demisioner Abdullah Bustanul Arifin, Ketua DPC PPP Kabupaten Bogor Elly Halimah Yasin, Majelis Pertimbangan DPC PPP Kota Bogor KH Tubagus Kholidi, KH Humaidi, alim ulama, jajaran Wakil Ketua DPRD Kota Bogor diantaranya Heri Cahyono, Sopian dan Jajat Sudrajat, para pimpinan partai politik di Kota Bogor diantaranya Dodi Setiawan dari DPC Demokrat, ketua DPC Hanura Sumiati Eneng, sektetaris DPC PDIP Atty Somadikarya, perwakilan DPD PKS Muaz, ketua PKB Subhan Murtado, sekretaris DPD Golkar Tauhid J Tagor, para pengurus dan kader serta simpatisan partai berlambang Kabah dari daerah Kota Bogor dan Cianjur. *IND

No comments:

Post a Comment