MEDIA SUARA NASIONAL

RELEVAN - OBJEKTIF - LUGAS

lightblog

Thursday, November 3, 2016

Hebatnya Kendaraan Amfibi (Kasrat X-1) TNI AL Pesanan Kopassus

Jakarta - Indo Defence 2016 memamerkan berbagai alat industri pertahanan baik dari dalam maupun luar negeri. Seperti salah satunya adalah kendaraan amfibi yang diproduksi sendiri oleh TNI AL.

Kendaraan bernama Kasrat X-1 itu dikembangkan di Dislitbang TNI AL atas rancangan Letkol Mar Citro Subono. Kasrat X-1 merupakan kendaraan angkut personel yang bisa digunakan di darat maupun air.

"Begitu di dalam air roda melipat naik ke atas, jadi tersembunyi. Propeller juga bisa naik turun," ungkap petugas dari Dislitbang TNI AL Moch Fatoni di lokasi pameran Indo Defence, JIExpo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis (3/10/2016).

Menurut pria yang akrab disapa Bejo ini, pelat baja Kasrat X-1 memiliki ketebalan 6 mm. Mesinnya dalah Isuzu NKR 71, 5100 Cc.

"Kecepatan plus minus 90-100 Km/jam untuk daratnya. Kalau untuk di air bisa 15 knot," kata Bejo.

Kasrat X-1 dapat mengangkut 30 orang personel. Kendaraan yang diperuntukkan bagi Marinir itu dapat mengangkut 30 personel dan saat ini masih dalam pengembangan.

"Karena ini dibuat baru dalam waktu 6 bulan ya. Kita masih kembangkan lagi supaya fungsinya bisa lebih maksimal lagi," Bejo menuturkan.

Pameran Indo Defence yang telah 7 kali digelar oleh Kementerian Pertahanan ini juga diikuti oleh perusahaan-perusahaan industri lokal swasta. Berbagai peralatan dunia pertahanan canggih dapat dilihat pada pameran yang akan digelar hingga 5 November mendatang itu.

Salah satunya adalah Starmile, alat pendeteksi gerak yang sangat berguna dalam peperangan malam hari. Alat ini dipamerkan di stan milik Panorama Graha Teknologi yang berkantor di Rawamangun, Jakarta Timur.

Alat pendeteksi musuh itu merupakan rangkaian sejumlah instrumen yang dapat dibawa sekaligus oleh setiap prajurit. Ada CPU kecil, kamera, mike, layar mini, hingga sebuah alat bernama TDT (techinal data transmitor).

"Dia bisa mengirim 4 dalam satu radio. Yaitu voice, GPS, video, dan teks. Saat prajurit genting bisa kirim teks lewat alat TDT (techinal data transmitor), bentuknya teks," jelas teknisi di stan tersebut, Zhidni Widodo.

Menurutnya, alat ini memakai gelombang UHF yang bisa cross band ke gelombang VHF. Alat ini berguna saat prajurit tidak bisa berkomunikasi langsung dengan rekannya karena bisa diketahui musuh.

"Ada pendeteksi geraknya juga, karena kalau gelap kan nggak kelihatan. Jarak maksimal 1 km kalau dia loss, jadi memang untuk regu saat operasi taktis," terang dia.

"Bisa untuk perang dalam kota di gedung atau di hutan juga bisa asal jangan pinus, karena pinus menyerap frekuensi," imbuh Zhidni.

Alat radio ini sudah dilirik oleh pihak TNI. Disebutkan Zhidni, satuan khusus TNI AD, Kopassus sudah memesan produk tersebut.

"Sudah ada kerja sama dengan Kopassus. Tahun depan pengadaan," tandasnya. (*)

No comments:

Post a Comment