MEDIA SUARA NASIONAL

RELEVAN - OBJEKTIF - LUGAS

lightblog

Thursday, September 21, 2017

Beberapa Jam Sebelum Kedatangan Presiden RI, Penutupan Festival Keraton Nusantara XI Cirebon Diwarnai Aksi Teroris

Presiden RI, Joko Widodo saat sambutan penutupan Festival Keraton Nusantara XI di Cirebon
Cirebon, Media Suara Nasional - Presiden Joko Widodo secara resmi menutup Festival Keraton Nusantara XI yang di pusatkan di Taman Air Goa Sunyaragi, Kota Cirebon, Senin (18/9). Di mana tempat tersebut merupakan taman situs budaya milik Keraton Kasepuhan Cirebon yang di bangun pada Tahun 1703 M. Penutupan di tandai dengan pemukulan Beduk Kecil oleh Presiden RI.

"Saya meminta Keraton se-Nusantara agar ikut berperan dalam pembangunan karakter Bangsa. Nilai luhur budaya kita bisa menjadi modal penting dalam menghadapi tantangan zaman dan penyemangat menghadapi persaingan Global," ucapnya pada saat sambutan di hadapan Sultan dan Raja-raja.

"Sejarah mencatat kebesaran kerajaan-kerajaan kita pada masa lalu yang besar dan gemilang mulai dari kerajaan Sriwijaya dengan kekuatan Armada Maritimnya, Majapahit dengan Kejayaannya yang menyatukan Nusantara dan banyak lagi," kata Jokowi yang menggunakan pakaian adat Cirebon bersama Sultan Sepuh XIV.
Prosesi penutupan di awali dengan di bacakannya rekomendasi hasil Musyawarah Agung Sultan dan Raja se-Nusantara oleh Sultan Sepuh XIV Pangeran Raja Adipati Arief Natadiningrat, ada tujuh poin rekomendasi, di antaranya tekad Keraton se-Nusantara untuk mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia serta permintaan agar anggaran kebudayaan di naikkan minimal 2% dari APBN atau APBD. Musyawarah Agung juga meminta agar Sultan dan Raja se-Nusantara selaku pemimpin dan penjaga budaya di masukan ke dalam Forum Komunikasi Pimpinan Daerah. 
Sementara hasil dari rekomendasi Musywarah Sultan dan Raja-raja, Presiden RI Jokowi berjanji bakal mengundang Raja-raja dan Sultan untuk membicarakan masalah rekomendasi di Istana, paling lambat November 2017.
Masih di tempat yang sama, penutupan Festival Keraton Raja dan Sultan di Cirebon diwarnai dengan aksi terduga teroris yang ingin mengagalkan  acara tersebut sebelum beberapa jam  kedatangan Presiden Jokowi, namun atas kesigapan dan penjagaan serta pengamanan yang ketat pelaku berhasil di tangkap oleh unsur Polisi bekerjasama dengan TNI.
Diketahui terduga teroris berinisial IM merupakan jaringan teroris kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD) warga Jatiwangi KAbupaten Majalengka yang berhasil di tangkap di Bandar Udara Cakrabhuana.

"IM merupakan pemain lama di dunia jaringan teroris Indonesia,’’ ujar Kapolda Jabar Irjen Agung Budi Maryoto di Mapolda Jabar jalan Soekarno-Hatta Kota Bandung, Selasa (19/9) saat memberi keterangan terhadap wartawan dalam konferensi Pers-nya.
Sementara Kabid Humas Polda Jabar Kombes Yusri Yunus di tempat yang sama mengatakan kepada awak media, bahwa IM sendiri masih memiliki keterkaitan dengan serangkaian aksi teror yang terjadi selama ini. Aksi Teror di Thamrin, penyerangan anggota Polisi di Cikokol Tangerang hingga peledakan bom Molotov di mobil TV One depan pendopo Kota Bandung, beberapa tahun lalu.
"Walaupun masih ada keterkaitan dengan kelompok jaringan teroris lain, IM dalam melakukan aksinya selalu sendiri atau bersifat Lone Wolf, yang menjadi sasarannya para anggota Polisi," pungkasnya. (Jef/Arbim)

No comments:

Post a Comment