MEDIA SUARA NASIONAL

RELEVAN - OBJEKTIF - LUGAS

lightblog

Sunday, November 12, 2017

Dede Marah, Budi Banyak Melakukan Kebohongan Publik

Dede Sudrajat, Wakil Walikota Tasikmalaya
Kota Tasikmalaya, Media Suara Nasional - Dikutip dari laman video salah satu media online “IT” di Tasikmalaya yang menayangkan video Wakil Walikota Dede Sudrajat sangat marah kepada Walikota Tasikmalaya Budi Budiman ketika diwawancara, mencerminkan sebenarnya diantara kedua pasangan pemimpin Kota Tasikmalaya tersebut  sudah lama memendam perseteruan  politik yang disembunyikan.

Terlihat sekali di video tersebut bagaimana ekspresi muka Dede begitu merah memendam kekecewaan yang sangat dalam atas perjanjian yang sudah disepakai berdua saat sebelum mereka menjadi Walikota dan Wakil Walikota Tasikmalaya dan Budi sebagai Walikota telah mengkhianatinya.

Dede menuntut Budi  untuk meminta maaf atas apa yang dikhiantinya dan telah meakukan kebohongan publik dalam kepemimpinanya.
“Sampai saat ini Budi belum meminta maaf dan itikad baik kepada saya, dan Budi sudah banyak melakukan kebohongan pubik  dari kepemimpinanya”, ujar Dede di video tersebut.

Budi Budiman, Walikota Tasikmalaya
Data yang dihimpun dari sumber yang bisa dipercaya, menyebutkan bahwa Budi Budiman dan Dede Sudrajat sebelum menenangkan pilkada yang mengantarkanya menjadi Walikota dan Wakil Walikota periode 2012-2017 teah melakukan deal-deal politik pembagian kekuasaan dan kesepakatan lainya, tetapi dalam perkembangannya kekuasaan Budi Budiman sebagai Walikota banyak mengkhianati Dede Sudrajat sebagai Wakil Walikota.

Ajang Pilkada 2017 yang dimenangkan Budi Budiman sebagai Incumbent  yang menang  lagi menjadi Walikota periode 2017-2022, dan Dede Sudrajat sebagai rivalnya kalah 2,5 % suara menjadikan masalah politiknya semakin  meruncing dan berujung perseteruan yang berkepanjangan.

Sejauh ini belum ada pernyataan  Budi yang mengelak atas tuduhan dan hujatan dari Dede tersebut, tim MSN ketika berita ini turun masih menelusuri masalah yang mendasar yang menjadi kunci perhelatan politik Budi dan Dede tersebut.  (Tim Deniz)***

No comments:

Post a Comment