![]() |
sesi foto bersama |
Bandung
Media Suara Nasional -
Suasana relatif hening mewarnai acara
sosialisasi Pilgub Jabar 2018 untuk keluarga besar Gerkatin (Gerakan
untuk Kesejahteraan Tunarungu Indonesia) Jawa Barat di Hotel Majesty Jl.
Suryasumantri No. 91 Bandung (2/2). Namun hening bukan sepi tanpa arti,
karena komunikasi di dalamnya lebih banyak menggunakan bahasa isyarat.
Bahasa verbal narasumber dan moderator yang non-tunarungu, seolah-olah
tenggelam oleh bahasa isyarat yang ditampilkan interpreter atau
penerjemah. Mata seluruh peserta pun nyaris tertuju kepada interpreter,
yang tampaknya lebih dipahami mayoritas orang yang hadir dalam ruang
pertemuan itu.
Sesekali, tangan-tangan peserta
merespon penerjemah, pertanda komunikasi dua arah berlangsung. Ada
kesepahaman komunikator dengan khalayak atau komunikan. Pesan-pesan yang
disampaikan sepertinya sangat dipahami peserta sosialisasi. Tentu,
dengan harapan keluarga besar Gerkatin berpartisipasi aktif dalam Pilgub
27 Juni tahun ini.
Sangat berlasan jika
Komisioner KPU Jabar, Nina Yuningsih, merasa terhormat berada di
tengah-tengah keluarga besar komunitas itu. "Mereka juga butuh
informasi, pemahaman, dan penyalur aspirasi politiknya, yang ujungnya
meningkatkan partisipasi pemilih," katanya sambil menambahkan bahwa
Pilgub Jabar 2018 tidak akan sukses tanpa partisipasi Gerkatin.
Oleh karena itu, ia menyebut sosialisasi dengan Gerkatin begitu penting. Sementara
itu, Ketua Gerkatin Jabar, Billy Birlan Purnama, dengan bahasa isyarat
menjelaskan Gerkatin merupakan organisasi sosial tempat berkumpul
penyandang tunarungu. Bahasa yang dugunakan adalah bahasa isyarat
Indonesia. "Bahasa ini sangat membantu kami berkomunikasi dan mendapat
akses terhadap berbagai kebutuhan pokok, termasuk hak politik," kata
Billy yang juga diterjemahkan interpreter.
Ia
menyebut, kegiatan sosialisasi diikuti 80 pengurus Gerkatin dari
sejumlah Kabupaten/Kota se-Jabar. "Harapannya, seluruh peserta memahami
dan mampu memberi pelatihan di daerah masing-masing, serta menguatkan
akses dalam memenuhi hak-haknya," tandas Billy, juga dengan bahasa
isyarat.
Saat sesi tanya jawab, hanya terdengar dua sumber suara, yakni narasumber dan interpreter. Acara diakhiri simulasi pencoblosan di TPS.(KPU Jabar - MSN )
No comments:
Post a Comment