MEDIA SUARA NASIONAL

RELEVAN - OBJEKTIF - LUGAS

lightblog

Tuesday, February 27, 2018

Terpaksa Mengungsi, Sejumlah Sekolah Dasar Negeri Di Kecamatan Baleendah, Dayeuhkolot Dan Bojongsoang Terendam.

Anak Murid Tampak Resah Dengan Mengungsi Saat Belajar Mengajar.
Kabupaten Bandung, Media Suara Nasional - Banjir Bandang yang menerjang beberapa daerah di kabupaten Bandung akibat dari curah hujan yang cukup tinggi dan meluapnya sungai Citarum beberapa pekan lalu, berdampak terendamnya gedung Sekolah Dasar Negeri (SDN) di Kecamatan Baleendah, Dayeuhkolot dan Bojongsoang dengan ketinggian mencapai kurang lebih 170 cm, hal ini tentunya juga menganggu kegiatan belajar mengajar siswa dan guru hingga seminggu terakhir ini terpaksa siswa belajar di pengungsian walau tidak nyaman karena harus belajar di atas lantai. Diantaranya SDN Andir wilayah UPTD TK/SD kecamatan Baleendah harus belajar di tempat pengungsian Wisma Putra.

Berdasarkan hasil liputan MSN, tampak kegiatan belajar mengajar sejumlah siswa diperkirakan 150 anak murid terpaksa harus mengungsi di Gedung Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) jalan Wiranata Kusumah kecamatan Baleendah dengan belajar di atas lantai tanpa bangku dan kursi.

Menurut Dadang salah satu Guru SDN di kecamatan Baleendah mengatakan, "Dengan sering terjadinya banjir di daerah kami, membuat sejumlah alat tulis kantor dan sarana belajar lainnya acap kali sering rusak berakibat kami mengalami kerugian karena rusak diterjang banjir, tentunya juga kegiatan belajar mengajar terganggu, kami harus bilang apalagi, ya karena begini kejadiannya,"  ucap Dadang sambil mengeluh meratapi sekolahnya yang terendam banjir.

Lain hal dikatakan Linda siswa SDN di Baleendah, "Saya takut pak, dengan banjir ini, tetapi saya harus sekolah walau beralas tikar tetapi tetap semangat," ujarnya.
Siswa-siswi Membersihkan Kursi Dan Meja Yang Terkena Lumpur Banjir.
Kepala Dinas Pendidikan kabupaten Bandung, Juhana saat di tanya sejumlah awak media terkait Banjir yang merendam sejumlah SDN di Baleendah, Bojongsoang dan Dayeuhkolot mengatakan, "Menyikapi banjir yang merendam sejumlah sekolah di kawasan tersebut, saya merasa prihatin, semoga air cepat surut dan proses belajar mengajar bisa normal kembali, kemudian  kegiatan belajar mengajar sementara siswa, sekarang di ungsikan dulu agar proses belajar tetap berjalan walau mungkin kegiatan belajar mengajar tidak nyaman, akan tetapi  belajar mengajar jangan sampai terhenti," jelas Juhana.

Ditempat terpisah Kepala Sekolah SDN Andir 1 Ade Supriadi kepada awak media mengatakan, "karena proses KBM siswa dipindahkan ke pengungsian, jumlah kehadiran siswa pun menurun.
Untuk kehadiran 55 sekitar persen. kegiatan belajar mengajar normal namun tidak sampai Pukul 12.00 WIB hanya sampai Pukul 11.00 WIB," jelasnya.

Meski bangunan sekolah sudah ditinggikan menjadi dua lantai. Namun tetap gedung kelas tersebut tidak dapat digunakan untuk belajar. Pasalnya akses jalan menuju sekolah yang ada di tengah pemukiman warga terendam banjir.
"Akses jalannya susah. Mending dipindah ke pengungsian KBM nya untuk keamanan dan kenyamanan para siswa belajar," pungkas Ade.

Red : Arbim/Toh

No comments:

Post a Comment