MEDIA SUARA NASIONAL

RELEVAN - OBJEKTIF - LUGAS

lightblog

Thursday, August 23, 2018

KPH BANDUNG SELATAN SOSIALISASIKAN PROGRAM RHL


Kab Bandung, Media Suara Nasional-Bertempat di Patuha Resort Desa Alamendah kecamatan Rancabali, selasa (21/8/2018) Perum Perhutani mengadakan sosialisi Program Rehabilitasi Hutan Dan Lahan (RHL) di areal kerja Perum Perhutani KPH Bandung selatan. Sosialisasi ini dihadiri oleh 7 Kepala Desa atau perwakilannya yang wilayahnya bersentuhan langsung dengan Perhutani. Selain para Kepala Desa, sosialisasi juga di hadiri oleh tokoh masyarakat , Satgas Citarum Harum Sektor 1 Bidang Pembibitan, dan Muspika 3 Kecamatan yaitu Kecamatan Rancabali, Ciwidey dan Pasirjambu, total dihadiri 90 an peserta.


Program ini menjadi salah satu cara pihak KPH Bandung Selatan dalam mendukung Program Citarum Harum. 

Dalam pemaparannya Satgas Dansektor 1 Bidang Pembibitan Letkol inf Choirul Anam menegaskan bahwa rehabitasi hutan dan lahan bukan berarti mengusir masyarakat penggarap, tapi semua harus terpola sehingga tidak merusak ekosistem.

Dilain pihak, Administratur KPH Bandung selatan, Wijarnako, sangat mengharapkan ada kerjasama antara perhutani dan pihak kepolisian untuk mengawal program rehabilitasi hutan dan lahan. "Seandainya ada permasalahan sosial, misalnya pencurian pohon pasti akhirnya akan berada di meja pihak kepolisian"ujar beliau menambahkan dan menghaturkan rasa terimakasih pada para Kapolsek beserta para anggotanya dalam mengawal pihak perhutani dalam mengamankan wilayahnya.

Sosialisasi juga di hadiri oleh Kepala Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BP DAS) Citarum - Ciliwung, Ir Djonli MF yang memjelaskan bahwa BP DAS CC di arahkan oleh Kementrian Lingkungan Hidup untuk bekerjasama dengan pihak Perhutani untuk membenahi kawasan hulu sungai Citarum yang semakin kritis. Para petani boleh saja becocok tanam dengan catatan harus menjaga ekologi seperti menanam tanaman keras semacam kopi, alpukat, nangka, ekaliptus dan pohon keras lainnya, jangan khawatir akan terusir sepanjang mematuhi regulasi yang ada.

BP DAS Citarum Ciliwung, menurut beliau, telah membenahi hulu sungai anak citarum jauh sebelum adanya program Citarum Harum. Tahun 2015 kami telah membenahi Das Citarum melalui program Agrofo

Lerkol inf Choirul Anam, sesaat setelah sosialisasi usai pada MSN menjelaskan bahwa Satgas Sektor 1 konsentrasi pembenahan sektor hulu seperti penanaman dan pembibitan pohon keras, pemetaan lahan kritis, penataan masyarakatnya dan petak mana saja yang harus di dahulukan untuk di benahi. Saat ini, karena kebetulan lagi musim kemarau kita lebih konsentrasi untuk pembibitan dahulu, setelah turun hujan baru akan ada gerakan penanaman serentak untuk penghijauan. "Jadi ini adalah situasional, kalau kita paksakan penanaman di musim kemarau nanti takutnya mubazir" tambahnya. Disinggung tentang keinginan masyarakat yang mempunyai bibit tanaman keras, apakah bisa di tampung oleh pemerintah, beliau menjelaskan akan sangat senang sekali asal bibitnya bagus dan bersertifikat, "kami siap menampung" ujar beliau.

Untuk masyarakat, ada tanaman ekologis dan ekonomisnya. Tanaman ekologis seperti pinus dan kayu putih janganlah di ganggu dan tanaman ekonomis semisal kopi silahkan di panen untuk meningkatkan perekonomian masyarakat. 

Selain kopi, tanaman ekonomis lainnya adalah sayuran yang bisa ditumpangsarikan dengan tanaman kopi, " kopi berbuah memakan waktu sekitar 2 tahun, sebelum itu silahkan ditumpangsarikan dengan sayuran, kan gak mungkin masyarakat kelaparan hanya gara gara menunggu sampai kopi berbuah dan kalau ada permasalahan di lapangan bapak hendaknya segera hubungi saya " ujarnya mengakhiri. (Asmi)

No comments:

Post a Comment