MEDIA SUARA NASIONAL

RELEVAN - OBJEKTIF - LUGAS

lightblog

Tuesday, August 21, 2018

Buka Coran IPAL Cisirung, Dansektor 7 Akan Pantau Terus Hasil Pengolahannya

KAB. BANDUNG,Media Suara Nasional - Hampir genap sebulan lubang pembuangan limbah IPAL Komunal PT MCAB ditutup oleh Satgas Citarum Sektor 7, pada 24 Juli 2018 lalu. Hari ini, Selasa, 21 Agustus 2018, tutupan (coran) pada lubang pembuangan utama yang berada di aliran sungai Cisuminta, Pasawahan, Kabupaten Bandung, yang bermuara ke sungai Citarum dibuka kembali oleh Satgas Sektor 7, dan disaksikan oleh penanggung jawab PT MCAB, 23 pimpinan pabrik anggota IPAL Komunal, DLH Kab Bandung, dan anggota Kepolisian Sektor Dayeuhkolot.

Keputusan ini diambil berdasarkan perbaikan yang dilakukan oleh pihak pengelola PT MCAB dan pantauan secara intens oleh Satgas Sektor 7. "Kita tadi sudah saksikan bersama-sama, ketiga DAF pengolah limbah yang ada disini mulai dioperasikan semuanya. Dan hasilnya juga sudah baik dan jernih, tapi kami (satgas-red) akan pantau terus agar hasil pengolahannya konsisten seperti ini," ujar Dansektor 7, Kol Kav Purwadi, (21/8).

Dalam kesempatan tersebut, Kol Purwadi juga mengingatkan kepada para pemilik pabrik yang memanfaatkan pengolahan limbah terpadu PT MCAB bahwa sebelum limbah yang dikirim ke IPAL Komunal, pabrik diharapkan sudah memiliki pre treatment untuk limbahnya. "Saya juga membagikan surat maklumat bersama tentang larangan membuang sampah dan mencemari aliran sungai citarum yang ditandatangani oleh Gubernur, Kodam Siliwangi, Polda Jabar, dan Kejaksaan Tinggi Jawa Barat," tambah Purwadi.

Sementara, Lucky Chandradinata selaku Dirut PT MCAB menambahkan bahwa percepatan perbaikan pengolahan limbah yang dilakukan pihaknya sejauh ini akan terus ditingkatkan, tak hanya mengoperasikan tiga DAF yang ada, tapi akan terus melakukan evaluasi hingga berencana akan menambahkan kapasitas penampungan limbah lagi jika diperlukan. "Untuk meminimalisir kesalahan perhitungan antara daya tampung dan jumlah limbah yang dikirim kesini, kami akan menanggulangi dengan menggantikan Flow meter yang lama dengan teknologi flow meter yang baru," ungkap Lucky yang biasa disapa Aan.

"Sekarang total 7000 meter kubik dulu, sambil berjalan nantinya sesuai daya tampung diarahkan hingga 17000 meter kubik. Terkait pre treatment, saya berharap bisa terealisasikan, karena akan berdampak baik bagi pengolahan disini. Saya juga berharap pre treatment bukan hanya menurunkan kadar limbahnya saja, tapi juga mengurangi lumpur pada limbah sebelum dikirim kesini," pungkasnya. (Elly/Arbim)

No comments:

Post a Comment