MEDIA SUARA NASIONAL

RELEVAN - OBJEKTIF - LUGAS

lightblog

Wednesday, August 29, 2018

Dansektor 21 Lakukan Pengecekan Ulang Pada Beberapa Pabrik Di Cimahi

CIMAHI,Media Suara Nasional - Tak kenal lelah menjaga pencemaran ekosistem sungai dari limbah industri yang berada di wilayah Kota Cimahi, Dansektor 21 Satgas Citarum bersama anggotanya lakukan pengecekan ulang pada beberapa IPAL pabrik tekstil. Dari kegiatan pengecekan ulang, Satgas Sektor 21 berikan sikap berbeda-beda pada setiap pabrik yang disambangi.

Seperti halnya saat melakukan pengecekan ulang di PT Matahari Sentosa Jaya, Selasa (28/8), Dansektor 21 Kol Inf Yusep Sudrajat menemukan kekacauan operasional IPAL, selain karena limbah yang dibuang terlihat berwarna pekat (mengandung endapan) juga didapati salah satu bak tampung limbah (kotor) meluber ke selokan pembuangan. Hal tersebut sontak membuat Dansektor 21 geram dan memutuskan untuk sementara menutup tuas kran untuk memastikan tak ada limbah yang keluar dibuang ke sungai. Keputusan itu diambil Dansektor 21 karena menilai ada SOP dan manajerial pengolahan limbah yang tak berjalan sesuai prosedur.

"Terpaksa kami tutup dulu tuas kran nya, untuk memastikan tak ada limbah yang dibuang ke sungai," ujar Kol Yusep kesal.

Masih ditempat yang sama, Dansektor 21 juga mengundang pemilik pabrik tekstil lain, yakni PT Pangjaya Mulia dan PT Ayoetex. Dua pabrik tersebut, termasuk PT Matahari Sentosa Jaya adalah pabrik yang pernah ditutup saluran limbahnya oleh satgas 21 dan sudah dibuka kembali. Namun karena beberapa hari yang lalu satgas dapati ketiga pabrik tersebut buang limbah kotor lagi, Dansektor 21 masih memberikan kesempatan berupa penandatanganan surat pernyataan komitmen 'Tak Akan Buang Limbah Kotor Lagi', jika kemudian hari anggota satgas temukan pabrik buang limbah kotor lagi, "saya akan perintahkan anggota untuk ditutup lagi lubang saluran pabrik tersebut," tegasnya.

Direktur PT Pangjaya Mulia, Edi Sukandar memberikan klarifikasi bahwa saat satgas menemukan pabriknya buang limbah kotor karena sedang melakukan pembersihan salah satu filter limbah, "kita sedang melakukan pembersihan bak, namun karena kurangnya pengawasan operator, limbah yang seharusnya dikirim ke bak awal tapi justru ada yang terbuang ke saluran pembuangan," ujarnya.

Pada sidak dan pengecekan selanjutnya, Dansektor 21 terlihat puas atas perubahan dan perbaikan yang dilakukan oleh PT Aswindo. Hal itu berdasarkan bukti di lokasi IPAL perusahaan tersebut terlihat hasil limbah sudah jauh lebih jernih dan terdapat kolam yang ditanami ikan di ujung outlet limbah sebelum dialirkan ke sungai.

"Kalo melihat hasil limbah seperti ini, ini sudah bisa dan layak untuk di gunakan kembali (recycle-red)," ujar Dansektor 21.

Selain PT Aswindo, Satgas 21 juga cek ulang dua pabrik lain yaitu PT Blessindo dan PT Nishinbo, keduanya sudah mampu menunjukkan hasil limbah yang baik setelah diberikan waktu satu minggu untuk memperbaiki. 

"Kalo sudah hasilnya baik, kita hanya meminta komitmen pabrik dengan menandatangani pernyataan untuk konsisten buang limbah seperti saat ini (jernih dan ikan hidup) sebagai bentuk dukungan terhadap program percepatan pengendalian pencemaran sungai Citarum," tandasnya. (Elly)

No comments:

Post a Comment