MEDIA SUARA NASIONAL

RELEVAN - OBJEKTIF - LUGAS

lightblog

Thursday, August 30, 2018

TIM JURI PENILAIAN NIRWASITA TANTRA AWARD 2018, APRESIASIKAN PROGRAM CITARUM HARUM PEMPROV JAWA BARAT


Jakarta – Media Suara Nasional
Pasalnya para Panelis atau Tim Juri Penilaian Nirwasita Tantra Award 2018, mengapresiasikan Program Citarum Harum memang sudah layak  masuk dalam program Pemerintah Pusat melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, sebagai keseriusan program Pemprov Jawa Barat pada Sungai Citarum yang notabenenya sudah mendapat lebel sungai terkotor di dunia. 

Program citarum itu sendiri sudah berjalan sejak tahun lalu dan merupakan lanjutan dari program Citarum Bestari. Hall tersebut di paparkan Gubernur Pj Jawabarat Mochamad Iriawan di hadapan para pakar lingkungan hidup yang berasal dari, LSM,KPK,Akademisi dan Indonesia Centre For Environmental Law (ICEL) di kantor Kementerian LHK – Jakarta (27/08). Pesnjelasan Pj, Gubernur Jawabarat juga merupakan tahapan akhir sebelum ditetapkan nantinya dapat meraih penghargaan Nirwasita Award Tantra 2018, karena provinsi Jabar masuk  seleksi tahap akhir bersama Provinsi Jawa Timur, Sumatera Selatan, Sumatera Barat dan Provinsi Bali.

Hariadi Kartodihardjo Salah satu panelis mengatakan “Sungai Citarum mengalami perubahan signifikan saat ini. Terlebih pasca turunnya payung hukum yaitu Perpres No 15 tahun 2018 tentang Percepatan Pengelolaan pencemaran dan kerusakan DAS Citarum yang menguatkan program Citarum Harum. " Ini (Citarum Harum) inovasi yang sangat baik dan saya lihat ada kemajuan belakangan ini." Ungkapnya.

Lebih lanjut di katakan, “ Terobosan yang menarik dalam penanganan sungai Citarum adalah dengan di libatkannya TNI dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Dan bagaimana bisa melibatkan KPK dalam penanganan limbah Sungai Citarum ?? .. Dan  setelah mendengar penjelasannya ternyata para pelanggar industri bisa dijerat dengan pasal korupsi karena merugikan Negara," terangnya.

Saya sangat antusias dan meyambut baik dengan dilibatkannya unsur militer dalam hal ini Kodam III Siliwangi yang siaga mengawasi sungai sepanjang 300 km tersebut walaupun sempat menuai Pro dan Kontra. Namun demikan dengan adanya  pro dan kontra dalam keterlibatan militer (TNI), hal ini karena  melihat tingkat kesulitannya ya saya kira wajar dilibatkan," Jelasnya

Keberhasilan pemulihan Sungai Citarum ini menurutnya bisa dikembangkan atau diadopsi diwilayah lain seperti,  sungai Siak, Kapuas dan Ciliwung. Metode tekhnis nya bisa di kembangkan dengan meniru pada Program Citarum Harum Jawa Barat ini.” Ujarnya

Sementara dalam tahapan tersebut Pj Gubernur Jabar Mochamad Iriawan menjelaskan secara rinci mengenai cara dan kinerja pengelolaan lingkungan hidup di Jabar. Dari perkembangan selama 2 bulan terakhir kepemimpinannya, Mochamad Iriawan bersama jajaran terkait bagaimana cara merumuskan tentang isu lingkungan strategis dimana muncul 5 skala prioritas yang harus segera ditangani. Diantaranya yaitu masalah kualitas air, resiko bencana, perkotaan, tata guna lahan dan kualitas udara. "Dilatarbekakangi dengan penugasan saya yang kebetulan hanya kurang lebih 3 bulan kami langsung melakukan langkah-langkah dan evaluasi yang berkaitan dengan lingkungan dan yang paling kami soroti adalah kualitas air," kata Mochamad Iriawan

Hal tersebut menurutnya bukan tanpa alasan, sebab, meningkatnya jumlah industri dan pertumbuhan penduduk di Jabar terjadi pergeseran kualitas air karena limbah industri dan sampah rumah tangga banyak mencemari. Ada empat sungai besar di Jabar yang terindikasi pencemaran limbah yaitu sungai Citarum, Ciliwung, Citanduy dan Cimanuk. Bahkan Citarum sempat menjadi sungai terkotor di dunia. Semua sungai itu sudah menjadi perhatian kita khususnya sungai Citarum. Setelah berbagai upaya dilakukan dan melibatkan banyak pihak sungai Citarum perlahan mulai membaik. Pengangkatan sampah dan sanksi tegas bagi industri pembuang limbah langsung ke sungai terus berjalan hingga kini. Masyarakat di sepanjang DAS Citarum pun turut andil karena telah dibentuk masyarakat Ecovillage atau masyarakat berbudaya lingkungan.

Dan di jelaskan juga Terkait di libatkannya  TNI dalam penanganan sungai Citarum menurut Iriawan merupakan langkah yang tepat. Anggota TNI memiliki ketegasan, ketahanan dan sudah terlatih. "Walaupun sacara civil society kurang pas, tapi TNI lebih mudah digerakkan, dan Para anggota TNI memang sudah siap dengan  medan sepertiI medan sungai citarum dan selalu siap dalam kondisi seperti apapun. Dan  dalam menjalankan tugas,bahkan harus pisah jauh pun dari anggota keluarganya berbulan-bulan tak masalah demi tugas yang diembannya.  Mengenai dengan di libatkannya Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam penindakan pencemaran sungai Citarum pun merupakan gagasannya. Iriawan telah berkoordinasi kepada Kepala Unit Koordinasi dan Supervisi Bidang Pencegahan (Korsupgah) terkait penerapan pasal korupsi. "Ya ini ini gagasan saya dan ternyata memang bisa dijerat pasal korupsi," ucapnya.

Nirwasita Tantra Award adalah penghargaan pemerintah kepada kepala daerah yang dalam kepeminpinannya berhasil merumuskan dan menerapkan kebijakan sesuai prinsip metodologi pembangunan berkelanjutan sehingga mampu memperbaiki kualitas lingkungan hidup di daerahnya. Dan Provinsi Jawa Barat tahun 2018 ini berpeluang besar kembali meraih Nirwasita Tantra Award 2018. (Ytm/Hms)

No comments:

Post a Comment