MEDIA SUARA NASIONAL

RELEVAN - OBJEKTIF - LUGAS

lightblog

Friday, August 31, 2018

Sudah 3 Kali Dicor PT Adetex Masih Tetap Membandel



BANJARAN,Media Suara Nasional - Penutupan lubang saluran pembuangan limbah milik PT Adetex yang berlokasi di Jalan Raya Banjaran, Kabupaten Bandung rupanya tak hanya membuat Satgas Citarum Sektor 21 geram, selain karena sudah dilakukan tiga kali penutupan lubang limbahnya, rupanya dampak penutupan tersebut berimbas buruk bagi pabrik yang berada disebelahnya, yakni perusahaan pabrik kertas PT Papyrus Sakti. 

Pasalnya, setelah dilakukan penutupan lubang limbah PT Adetex oleh Satgas Citarum beberapa hari lalu, rupanya limbah yang ada di IPAL meluber dan merembes hingga ke pabrik disebelahnya (PT Papyrus Sakti). Hal itu disinyalir berdampak yang merugikan pihak PT Papyrus Sakti, karena limpahan limbah yang meluber memenuhi bak pengolahan limbah PT Papyrus Sakti.

"Sejujurnya sejak Sabtu lalu area pengolahan limbah kami mulai dipenuhi limbah rembesan dari PT Adetex, hingga semalam seperti sungai dan mengakibatkan empat kolam pengolahan limbah dipenuhi limbah dari Adetex. Hal itu juga yang mengakibatkan hasil pengolahan limbah kami tidak maksimal," jelas S. D Diajie, Direktur PT Papyrus Sakti, Kamis (30/8).

Ditempat yang sama, Dansektor 21 Kol Inf Yusep Sudrajat juga memanggil pihak manajemen PT Adetex supaya mendengar dampak yang merugikan PT Papyrus Sakti. Di dalam ruangan pertemuan Kolonel Yusep menilai PT Adetex seperti tak memiliki niatan memperbaiki, karena sudah lebih dua kali ditutup tetapi tetap saja masih buang limbah kotor.

"Saya sudah peringatkan pihak pabrik berkali-kali melalui kiriman video saat menemukan buang limbah kotor, tapi itu seperti tak digubris, tetap saja kedapatan buang limbah kotor," kesalnya.

"Kalo seperti ini terus, saya akan pastikan KPK akan turun pertama kali ke pabrik ini," janjinya.

Namun disayangkan, dalam pertemuan yang dihadiri oleh Satgas Citarum Dansektor 21 dan dua manajemen pabrik (PT Papyrus dan PT Adetex), tak dihadiri oleh direksi PT Adetex, hanya mengirimkan staff perwakilan perusahaan.

Namun, Dansektor 21 menegaskan tak akan membuka coran pada lubang pembuangan limbah PT Adetex, sebelum benar-benar membenahi IPAL secara keseluruhan.

Kepada pihak PT Papyrus, Dansektor 21 hanya meminta agar limbah yang dihasilkan bisa ditingkatkan lagi, karena saat dilakukan pemantauan bersama, limbah yang dihasilkan masih kurang maksimal (kurang jernih dan sedikit berbau). Untuk itu Dansektor 21 meminta pimpinan perusahaan untuk menandatangani surat pernyataan komitmen akan memaksimalkan pengolahan limbah dalam waktu satu pekan.

Diminta untuk memaksimalkan limbahnya, Diajie akan berusaha memaksimalkan hasil limbah yang diolah dengan syarat tak ada lagi rembesan limbah dari PT Adetex. "Karena selain mengganggu pengolahan limbah di pabrik ini, juga membuat hasil limbah kami sulit maksimal," ungkapnya. (Elly)

No comments:

Post a Comment