Kab Bandung,Media Suara Nasional-Rehab bangunan sekolah secara Swakelola, 4 Lokal SMP Negeri 3 Ciparay kabupaten Bandung perlu ada pengkajian ulang, agar tidak terjadi penyimpangan anggaran, yang merugikan keuangan kas Negara.
Di mana di sebutkan melalui papan proyek yang di simpan di ruang Kantor sekolah, anggaran biaya rehab sekolah SMP Negeri 3 Ciparay yang dikucurkan pemerintah melalui DAK 2018 kabupaten Bandung untuk 4 lokal sebesar RP 294.679.755 ( Dua ratus sembilan puluh empat juta enam ratus tujuh puluh sembilan ribu tujuh ratus lima puluh lima rupiah).
Pantastisnya anggaran rehab sekolah tersebut di duga tidak sesuai dengan keadaan sarana fisik bangunan rehab yang masih layak pakai.
Disebutkan Humas SMP Negeri 3 Ciparay," bahwa bangunan sekolah kami sudah tidak layak pakai, terutama reng kaso-kaso banyak yang di ganti karena sudah lapuk, begitupun juga dengan kusen," ucapnya.
Namun bila dilihat dari fisik bangunan dinding tembok dan forester tegel keramik masih utuh dan genting masih layak di pakai,tentunya itu bisa mengurangi dan memangkas anggaran yang di ajukan sebelumnya," ujar warga setempat.
Kita berharap Dinas berkompeten di minta mengkaji ulang rehab bangunan SMP Negeri 3 Ciparay supaya anggaran yang di kucurkan tidak mubadzir dan tidak terjadi kecurangan anggaran," tambahnya.
Lepas daripada rehabilitasi ruang sekolah, SMP Negeri 3 juga mendapat bantuan kucuran Ruang Kelas Baru ( Ruang Kelas Baru) Untuk 2 lokal,sebesar Rp 329.679.755 plus meubelar.
Ironisnya saat di tanyakan papan proyek pembangunan sekolah,Humas menjawab,untuk papan proyek ada kemarin di pasang namun kena angin maka kami simpan di ruang kantor ini," jelasnya.
Padahal semestinya pihak sekolah tahu,tidak ada alasan papan proyek di simpan di ruang sekolah,sebagai senjata untuk menghandel pertanyaan awak media.
Dimana papan proyek wajib di pasang di ruang terbuka untuk umum agar komponen masyarakat tahu akan bantuan kucuran sekolah yang di berikan pemerintah.
Pengkajian ulang terkait rehab sekolah SMPN 3 Ciparay perlu segera di lakukan agar tidak terjadi penyimpangan," harap warga. ( Bang Arbim)
No comments:
Post a Comment