Bekasi, Media Suara Nasional - Dengan masuk sepuluh besar terbaik se-Indonesia, kekuatan pasukan Markas Komando (MAKO) Pemadam Kebakaran (DAMKAR) Kota Bekasi menunjukan kinerja yang luar biasa, namun kendala dari MAKO Damkar Kota Bekasi belum terselesaikan, Kamis (13/9).
Kepala Dinas Damkar Kota Bekasi, Aceng Solahuddin menguraikan, kondisi saat ini pihaknya krisis dengan status darurat alat pemadam dan kurangnya unit kendaraan dalam penanganan kerja.
Dengan jumlah 3 kompi pasukan atau 450 anggota, kendaraan yang siap hanya 14 unit kendaraan yang siap tempur, seharusnya standar situasi dari 3 kompi memiliki 40 unit kendaraan, ucapnya.
Alat Tempur Kerja (ATK) juga belum ada realisasi dari pengajuan yang sudah di hantarkan, dengan rincian, Alat Pengaman Diri (APD), selang air, K3 dan kendaraan yang dalam kategori tak layak pakai, bahkan anggota tidak memiliki fasilitas asuransi.
Dalam kondisi yang kritis, Aceng menegaskan kepada anggota, "respon time tetap dipertahankan, penanganan maksimal 15 menit dengan semangat maksimal.
Aceng menambahkan, kendaraan saat ini semuanya sudah berumur dan tetap dimaksimalkan dalam pelayanan di lapangan. Artinya Damkar hanya bekerja dengan alat seadanya tetapi dituntut profesional dan maksimal.
Karna kita tidak tahu kapan dan dimana kejadian, kita selalu jaga dengan siaga, Kekuatan saat ini sudah cukup besar, dibanding tahun lalu, kini kita bisa respon dengan baik dan dapat dipastikan.
kawasan padat penduduk wilayah kota bekasi membuat saya memastikan, semua wilayah dalam ranah bahaya, maka masyarakat diminta utk waspada bahaya kebakaran dari konsleting listrik, dan alat rumah tangga serta pemasangan gas.
Damkar berharap kinerja kami penuh sosial, tanpa syarat kami tetap bekerja, dan kami benar-benar butuh alat perlengkapan yang sesuai, karena tanpa alat tempur lengkap, kami sulit untuk bekerja secara maksimal, tutup Aceng. (mbn)
No comments:
Post a Comment