MEDIA SUARA NASIONAL

RELEVAN - OBJEKTIF - LUGAS

lightblog

Sunday, May 27, 2018

Kesucian Bulan Ramadhan Terusik Kehadiran PSK Berbisnis Ria Esek-Esek Di Jalan-Jalan Protokol Kota Bandung

Foto ilustrasi
Kota Bandung,Media Suara Nasional  Penjajak seks komersial( PSK) di kota Kembang Bandung di bulan suci Ramadhan 1439 H,semakin tak terbendung,menjamurnya para PSK di jalan Otista,ABC,dan Dewi Sartika imbas dari Pasca penertiban lokasi esek-esek di daerah lokalisasi Saritem yang telah dibumi hanguskan oleh Pemkot Bandung beberapa tahun kebelakang berikut juga permukiman di Stasiun Hall Bandung (Jalan Stasiun Selatan) 


Kini muncul beberapa masalah sosial baru, salah satunya bagi para pekerja seks komersial (PSK) yang biasa mangkal disana. Faktanya adalah mereka kini telah kehilangan ‘lapak’ alias tempat mangkal. Dampaknya kini para kupu-kupu malam itu pun pindah dan mangkal secara liar di jalan-jalan protokol Kota Bandung, seperti Jalan Otista, Jalan Kebon Jati, dan Jalan Suniaraja.

Foto ilustrasi
Pantauan MSN ,di Jalan Otista dan Kebon Jati, setiap malamnya mulai dari pukul 21.30 sampai larut malam ada belasan PSK yang mangkal di dekat terminal Kebon Jati. Padahal biasanya, jalur tersebut steril dari para PSK yang mangkal. Lain halnya di Jalan Otista, tepatnya di jalan seberang Pasar Baru dan sekitarnya. Jumlah perempuan malam yang mangkal disana kini meningkat signifikan. Malam itu, tak kurang dari 20 wanita berparas menor dengan usia yang bervariasi berjajar di situ mencari mangsa para lelaki hidung belang yang melintas di jalan-jalan tersebut.

Salah seorang PSK, sebut saja Mawar (22), mengaku memilih Jalan Kebon Jati karena dekat dengan tempatnya bertransaksi lendir. “Mau di mana lagi, sekarang lapak saya mangkal sudah rata dengan tanah Bang. Mau nggak mau ya di sini, biar dekat,” ujarnya.

Ia dan beberapa rekan seprofesinya pun mengaku terpaksa banting harga karena saingan mereka jauh lebih banyak dari biasanya, sedangkan titik mangkal mereka berdekatan.“Biasanya sekali main 350 ribu. Tapi kalau saingan banyak gini mah 150 – 200 ribu juga hayu. Kalau mau lebih, ya nambah lagi,” ujarnya sedikit di obral dan berpromosi. 


Dari segi tempat, menurut Mawar lebih nyaman mangkal di stasiun, karena lokasinya gelap dan tak terlalu banyak orang berlalu lalang. “Agak sepi mas di sini (yang booking atau bertransaksi). Orang mau berhenti juga mungkin malu karena tempatnya terang,” timpalnya lagi. Kendati demikian, patroli Satpol PP maupun Polsek setempat nyaris hanya seperti lips service, mereka berlalu lalang namun tak melakukan tindakan apapun.


Walikota Bandung Ridwan Kamil sendiri, sudah mengeluarkan beberapa solusi terkait penertiban lokasi tersebut. Namun rupanya solusi yang telah disepakati tak bisa menampung semua aspirasi eks penghuni. Dulu Walikota Bandung bersama warga RT02 RW03 Kel Kebon Jeruk Andir, telah menggelar musyawarah untuk mencari solusi pasca penertiban 37 KK oleh PT KAI di Stasiun Kereta api 

Beberapa solusi dan bantuan yang disepakati: yakni Warga terdampak dibantu Dinsos dan kecamatan untuk masa transisi. Bantuan upaya hukum kepada warga untuk permasalahan status tanah yang dianggap belum clear. Membantu warga yang tidak memiliki rumah pasca penertiban untuk pindah ke Apartemen Rakyat di Sadang Serang/Ranca Cili. Mengupayakan komunikasi ke PT KAI agar bersedia memberikan ruang usaha di lokasi area stasiun yang baik kepada warga terdampak dan sesuai regulasi. Memberi permodalan kepada warga terdampak melalui mekanisme kredit.

Ironisnya kehadiran para PSK di jalan-jalan protokol tersebut seakan dibiarkan begitu saja,malah sekarang para petugas Satpol PP kota Bandung dan pihak Kepolisian malah disibukan dengan pengusiran para pedagang kopi dan pedagang jenis makanan lainnya di lokasi Alun-Alun Bandung.

Selain itu para PSK yang berjajar liar di kota Bandung,didampingi oleh para Mucikarinya selaku penanggungjawab bila kena Razia,konon katanya bila Salah satu PSK terjaring  Razia bisa keluar lagi dengan menggelontorkan sejumlah uang tebusan kepada oknum petugas. ( Bang Arbim)

No comments:

Post a Comment