MEDIA SUARA NASIONAL

RELEVAN - OBJEKTIF - LUGAS

lightblog

Saturday, May 12, 2018

Menko Maritim Akan Tindak Tegas Pabrik Yang Kotori Sungai Citarum

JAKARTA,Media Suara Nasional - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman RI, Luhut Binsar Pandjaitan membeberkan laporan dari masing-masing Dansektor kepada awak media, dirinya berjanji akan menindak tegas pabrik yang masih bandel mengotori sungai Citarum dengan membuang limbah pabrik tanpa melalui proses IPAL yang terstandar baku mutu. 

"Tidak ada Industri yang Kebal Hukum, Saya sudah koordinasi dengan Jaksa Agung, semua  Perusahaan yang membandel akan ditindak tegas,” bebernya, di Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman RI, Jakarta, Jumat 11 Mei 2018.Dampak yang ditimbulkan dari pencemaran sungai Citarum akan berimbas secara langsung pada kualitas generasi SDM yang ada di daerah aliran, dan secara luas juga bisa berdampak pada warga Jakarta, karena suplai sebagian air bersih Kota Jakarta berasal dari sungai terpanjang di Jawa Barat.

Hadir dalam konferensi pers, Menristek Dikti Muhammad Natsir mengatakan, pihaknya saat ini telah menginstruksikan universitas dan perguruan tinggi untuk melaksanakan KKN Tematik sungai Citarum, dirinya juga saat ini menerjunkan 6 universitas untuk melakukan riset dan pengembangan teknologi guna membantu persoalan Citarum. Keenam universitas terbagi dalam wilayah hulu, tengah dan hilir sungai, masing-masing universitas tersebut antaranya, Unpad dan IPB di Hulu (konservasi alam), UPI dan ITB di wilayah tengah (lingkungan), sementara UI dan UNJ diterjunkan di bagian hilir sungai.

”Penyelesaian penelitian ini mudah–mudahan bisadilakukan dalam jangka waktu 2 tahun, tapi kita akan lihat juga perilaku masyarakatnya dalam soal kepedulian lingkungan,” paparnya.

Sementara, Sesjen Wantanas RI, Letjen Doni Monardo menambahkan pernyataan didepan awak media bahwa jangan berharap Indonesia Emas 2045 jika pencemaran sungai tidak diselesaikan mulai saat ini, "yang ada bukan Indonesia emas, tapi Indonesia cemas 2045," ucapnya.

Tak hanya tercemar limbah industri dan sampah rumah tangga, buruknya aliran sungai sudah tercemar logam berat dan bakteri, yang berasal dari limbah Rumah Sakit, dan bukan hanya ditemukan di Sungai Citarum, tapi juga di Sungai Ciliwung dan Sungai Cisadane.

"Yang paling membahayakan adalah bakteri Pseudomonas Aeragonosa,” ungkapnya.( Red )