MEDIA SUARA NASIONAL

RELEVAN - OBJEKTIF - LUGAS

lightblog

Monday, May 21, 2018

Pantau Pabrik Kawasan Nanjung, Dansektor 21 Tutup Saluran Limbah, Peringatkan Pabrik, Dan Apresiasi Pabrik

KAB BANDUNG ,Media Suara Nasional- Lagi-lagi Satgas Citarum Harum Sektor 21 kembali mengambil tindakan tegas dengan mengecor salah satu saluran pembuangan pabrik milik PT Jerdytex yang terletak di wilayah Desa Lagadar, Jalan Raya Nanjung. Tindakan ini diambil lantaran pabrik tersebut masih membuang limbah yang berwarna pekat ke aliran sungai Ciujung. 

Di hari yang sama, Satgas Sektor 21 temui 2 pengelola pabrik di kawasan yang sama, yakni PT. Gistex dan PT. Heksatex. Saat menyambangi PT. Gistex, Dansektor 21 masih menemukan limbah yang berwarna meski pihak pabrik mengaku limbah yang dihasilkan sudah dibawah baku mutu.

Willy selaku Direksi PT Gistex sangat mendukung program Citarum Harum, sejak 2015 sudah membangun IPAL baru, selama ini pihak pabrik memiliki prinsip IPAL dengan beban limbah dibawah baku mutu 105 COD dari yang ditetapkan pemerintah 150 COD nya.

"Saya sangat mendukung, kalo warna saya akui masih ada. Bahkan kami sudah melakukan recycle sebanyak 30 persen sejak tahun 2015, bulan juni limbah sudah bisa jernih setelah instalasi tangki filter selesai," terang Willy.

Sementara, Maman Supratman selaku Manajer Umum mengakui limbah yang dihasilkan belum maksimal, berdasarkan parameter yang lain.

Kol Inf Yusep Sudrajat menegaskan akan mengambil tindakan tegas berupa penutupan saluran limbah jika kedepan masih belum menunjukan perbaikan IPAL."Saya memang tidak memiliki wewenang untuk menyegel pabrik, tapi urusan ekosistem saya bertanggung jawab. Boleh saja buang limbah, tapi jangan sampai keluar lingkungan pabrik yang dapat mencemari lingkungan. Untuk itu kami hanya tutup lubang pembuangan limbah," tegasnya.

Sementara, saat menyambangi PT. Heksatex, Dansektor 21 Kol Inf Yusep Sudrajat mengapresiasi upaya yang dilakukan pihak pabrik, karena limbah yang dihasilkan sudah jauh lebih baik, segi pengolahan dan instalasi yang memadai.

"Itu dibuktikan pihak pabrik dengan menunjukkan hasil limbah yang sudah jernih dan tidak berbau, serta dibawah baku mutu," ujar Dansektor 21.
"Hal ini patut dicontoh oleh pengusaha lain, karena pabrik ini bukanlah salah satu pabrik besar. Namun kemauan dan kesadaran menjaga lingkungan yang patut di apresiasi," kata Kol Inf Yusep.

Namun, lanjut Yusep, Satgas akan terus mengecek secara berkala, memastikan pengolahan limbah oleh pihak pabrik terus dijaga seperti ini.

"Saya berharap pihak pabrik terus mempertahankan pengelolaan limbahnya seperti ini, karena jika bersifat sementara itu sama halnya dengan pabrik-pabrik yang masih bandel. Dan itu yang akan terus kami perangi, jadilah sahabat dalam menciptakan citarum harum, kalo tidak jadi musuh kami dalam memerangi kejahatan lingkungan," pungkasnya.

Di waktu yang sama, William selaku Direksi PT Heksatex mengaku setelah berkomunikasi dengan Dansektor selama beberapa hari dan menangkap visi misi yang disampaikan Satgas Citarum. "Sebenarnya kami selalu mengikuti kaidah aturan pemerintah dengan standar dibawah baku mutu, namun dengan adanya program ini (citarum harum), kami akan terus berupaya meningkatkan standar IPAL jauh lebih baik guna mendukung kelestarian sungai citarum," jelasnya.

"Saat ini limbah kami sejak tiga minggu yang lalu sudah jauh lebih baik, itu terlihat dari kejernihan dan tidak berbau, juga memiliki sertifikasi standar dibawah baku mutu," ungkapnya.

"Tapi kami masih berupaya meningkatkan lagi, dengan membuat kolam ikan air limbah, sebagai bukti limbah kami benar-benar aman. Juga meningkatkan instalasi volume tabung yang sebelumnya 800 kubik menjadi 1200 kubik," tandasnya. (Elly)

No comments:

Post a Comment