MEDIA SUARA NASIONAL

RELEVAN - OBJEKTIF - LUGAS

lightblog

Monday, September 19, 2016

Curi Celana Dalam, Pria di Yogyakarta ini Tewas Dihajar Massa

YOGYAKARTA - Nasib malang dialami pria paruh baya yang dipukuli massa karena tertangkap mencuri celana dalam (CD) wanita dan kopi kemasan sachet di Banguntapan, Bantul pada Kamis (15/9//2016) pagi kemarin.

Pelaku yang tidak diketahui identitasnya ini sempat dirawat di Rumah Sakit Pusat Angkatan Udara (RSPAU) Hardjolukito. Namun karena mendapat luka yang cukup parah dan kondisinya yang kritis, pencuri itu akhirnya meninggal Jumat (16/9/2016) petang.

Kapolsek Banguntapan Kompol Suharno mengatakan, jenazah pelaku pencurian sudah dimakamkan di pemakaman umum Singosaren, Sabtu (17/9/2016).

Hingga pelaku itu dikuburkan, pihak kepolisian belum mendapatkan informasi jati diri pelaku.

Suharno mengungkapkan, pihaknya telah mencoba mencari tahu identitas pencuri yang diperkirakan berusia sekitar 50 tahun itu, namun belum membuahkan hasil.

Sebelumnya pelaku tak bisa dimintai keterangan karena tak sadarkan diri sejak dibawa ke RS. Begitu pula warga, belum ada yang melaporkan kehilangan anggota keluarganya.

“Jenasah kami ambil di rumah sakit bersama warga Singosaren, dan dimakamkan. Kemudian biaya di rumah sakit termasuk untuk mengurus pemakaman ditanggung warga,” jelas Kapolsek.

Kejadian pencurian yang berujung aksi main hakim massa pada Kamis (15/9/2016) lalu, terjadi di Pasar Burung Singosaren, Banguntapan sekitar pukul 03.30 WIB.

Awalnya, tersangka kepergok mencuri kopi kemasan di salah satu warung yang ada di seputaran pasar burung.

Warga yang meringkusnya kemudian melakukan penggeledahan dan menemukan celana dalam wanita di dalam tas yang ia bawa.

Warga semakin marah begitu ada warga yang mengaku kehilangan celana dalam malam itu.
Petugas yang datang setelahnya, kemudian membawa pelaku yang sudah terkapar babak belur ke rumah sakit.

Suharno mengatakan, warga mengaku sering kehilangan celana dalam di jemuran selama ini.
Kendati demikian, Kapolsek menekankan bahwa tindakan main hakim sendiri itu tidak dibenarkan.
Ia menghimbau agar kejadian semacam itu tidak kembali terulang.

Kapolsek berharap warga dapat menahan emosi dan dapat menyerahkan ke aparat apabila mengamankan pelaku tindak kejahatan untuk diproses secara hukum.

“Tadi di pemakaman saya juga sampaikan ke warga, saya minta ini kejadian yang pertama dan terakhir, jangan sampai terulang lagi," tegasnya. ***

No comments:

Post a Comment