MEDIA SUARA NASIONAL

RELEVAN - OBJEKTIF - LUGAS

lightblog

Wednesday, August 8, 2018

Masyarakat indramayu minta Rumah sakit umum REYSA Cikedung dibuka

Indramayu media suara nasional– Kesehatan memang hak siapapun yang menjadi masyarakat Indonesia. Hal ini sendiri sudah diatur dalam undang-undang dan peraturan di Indonesia. Maka dari itu, Pemerintah sebagai wakil dan pelaksana kebijakan negara haruslah mampu mewujudkan masyarakat yang sehat dan sejahtera. Karena dengan badan yang sehat masyarakat bisa lebih produktif untuk bekerja dan mendukung negara mewujudkan cita-citanya.

Seperti yang dikutip dari website resmi Kabupaten Indramayu. Selasa 7/8/2018. Bupati Indramayu Hj Anna Sophanah meraih penghargaan Bupati Peduli Hak Asasi Manusia (HAM). Penghargaan diserahkan langsung oleh Menteri Hukum dan HAM RI Yasonna Laoly, Pada puncak Peringatan Hak Asasi Manusia Sedunia ke-69 tahun 2017 yang dibuka secara langsung Presiden RI,  Joko Widodo di The Sunan Hotel, Kota Surakarta Jawa Tengah, Minggu (10/12/2017)

Keberhasilan Bupati Indramayu tersebut tidak terlepas dari berbagai program dan kebijakan yang dikeluarkan dalam bentuk peraturan daerah maupun peraturan bupati dan sejenisnya selalu memperhatikan dan mempertimbangkan nilai-nilai humanisme untuk melindungi warga masyarakatnya.

Untuk hak atas kesehatan,  Pemkab Indramayu terus memberikan pelayanan dengan pembangunan rumah sakit daerah sebagai upaya untuk ketersediaan tempat tidur pasien dan ketersediaan dokter di Puskesmas. Selain itu juga dikeluarkannya berbagai perbup terkait penggunaan dana operasional Puskesmas dan juga jaminan kesehatan bagi masyarakat Indramayu.

Namun hal tersebut tidak bisa dirasakan oleh masyarakat Indramayu khususnya di kecamatan cikedung. Sejak disegelnya RSU Reysa Cikedung oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada 2016 lalu, Masyarakat setempat harus menempuh jarak yang lumayan jauh dan memakan waktu, Kepada pemerintah Indramayu masyarakat setempat berharap agar RSU tersebut dibuka kembali. Karena dengan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan agar lebih dekat dan bisa mengatasi kondisi darurat.

WR (40) Salah satu warga Blok Tarikolot, Desa Cikedung Lor, Kecamatan Cikedung yang pernah berobat ke RSUD Indramayu mengungkapkan sejak RSU Reysa tersebut ditutup, Untuk mendapatkan pelayanan medis di RSUD Indramayu, Harus menempuh perjalanan yang sangat jauh, Dengan pilihan RS Bhayangkara Losarang, Dan beberapa RS swasta di Indramayu. Bahkan hingga harus ke RS di wilayah Cirebon. “Memang pemerintah mempermudah masyarakat untuk berobat dengan memanfaatkan BPJS, Tapi bagi kami yang ekonomi lemah harus sewa mobil, Dan tentunya harus mengeluarkan biaya banyak juga” ungkapnya.

Dia berharap pemerintah membuka kembali RS Reysa tersebut agar beban masyarakat tidak terlalu berat. Seperti diketahui, Ditutupnya RSU Reysa oleh KPK pada September 2016 tersebut berkaitan dengan kasus yang menjerat mantan panitera di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Utara, Rohadi. Yakni kasus suap sidang artis Saiful Jamil yang kemudian dalam pengembangannya diduga ada kaitannya dengan tindak pidana pencucian uang (TPPU). Dan kini Rohadi masih menjalani masa hukuman di Lapas Sukamiskin.

Meski demikian, Rohadi sudah mengikhlaskan keberadaan RS Reysa dimanfaatkan oleh masyarakat. Menurut Nahdudin Islami, Apa pun kasus yang menimpa Rohadi, Rumah sakit sebaiknya dibuka lagi, Karena keberadaan rumah sakit benar-benar memudahkan warga untuk berobat termasuk menyerap kebutuhan tenaga kerja lokal.

Nahdudin mendesak pemerintah setempat, Dalam hal ini Dinas Kesehatan harus segera mengambil tindakan. Sangat disayangkan kata dia, Keberadaan rumah sakit yang selama ini berjalan normal melayani kesehatan masyarakat kenapa harus ditutup. (MT jahol)

No comments:

Post a Comment