Bekasi, Media Suara Nasional - Mengenai program PPDB online kota Bekasi tahun 2018, telah menyisakan luka yang amat dalam bagi Warga Kota Bekasi, khususnya siswa dan Orang tua siswa lulusan Sekolah Dasar, yang akan melanjutkan ke Sekolah Menengah Pertama, Minggu (22/7).
Dengan penuh keyakinan Aliansi Rakyat Bekasi (ARB), siap mewakili nasib anak bangsa, dengan turun kembali ke jalan berdasarkan tuntutan pendidikan di Kota Bekasi.
Ketua Umun ARB, Machfudin Latif menyatakan, " kami sangat menyesalkan dan mengutuk keras seorang Pejabat Sementara (PJ) Walikota gak becus kerja, karena telah menolak inisiatif permohonan seorang Kepala Dinas Pendidikan Kota Bekasi ", untuk menambah kebijakan berupa ROMBEL (Rombongan Belajar), guna menjadikan solusi kepada mereka yang blm mendapatkan bangku sekolah.
Latif juga menegaskan, " jika PJ Walikota tidak dapat bersikap selayaknya Pemimpin, dengan tidak Pro Rakyat dan tidak memiliki kepedulian terhadap rakyatnya, bahkan mengakibatkan banyak rakyat yang menjadi korban atas sistem PPDB online ini ", maka Kami dari Aliansi Rakyat Bekasi meminta PJ Walikota untuk Mundur dari jabatan, tegas Latif.
Karena terbukti jelas, telah sengaja membunuh masa depan dan cita-cita putra putri bangsa, kini kamipun lagi-lagi tak akan tinggal diam melihat gaya kepemimpinan PJ Walikota Bekasi yang bertangan besi dan tidak manusiawi ini, karena itu dalam waktu dekat ini kami akan lakukan audiensi ke DPRD selaku Wakil rakyat untuk segera memanggil PJ Walikota yang tidak becus bekerja, serta tidak manusiawi ini untuk bertanggung jawab atas sikap apatisnya dalam hal PPDB online.
Lanjut Latif, ARB juga akan menuntut kedilan dengan cara menggunakan Gedung Walikota Bekasi menjadi sekolah untuk kegiatan belajar mengajar kepada siswa yang belum merasakan jenjang ilmu pendidikan dan bangku sekolah. (mbn)
No comments:
Post a Comment