Kemenristekdikti Fokus Bantu Presiden, Nasir : Baru Presiden Jokowi yang Mau Sentuh Citarum

KAB. BANDUNG, media suara Nasional - Menristekdikti, Muhamad Nasir mengatakan Kemenristekdikti fokus membantu Presiden Joko Widodo dalam menuntaskan permasalahan Sungai Citarum yang sudah menjadi rahasia umum masyarakat Jawa Barat dan kerap menjadi isu nasional.

Menurut Nasir, pemerintah sama sekali belum serius menyentuh pemasalahan Sungai Citarum, kecuali pada masa kepemimpinan Presiden Joko Widodo. Presiden, kata dia, memang serius dan fokus untuk mengembalikan Sungai Citarum yang menjadi sumber kehidupan masyarakat Jawa Barat dan DKI Jakarta. 

"Sama sekali pemerintah belum pernah serius menyentuh ini (Sungai Citarum). Baru Presiden Joko Widodo yang serius  dan konsentrasi penuh. Bagaimana memperbaiki Citarum agar kembali bermanfaat bagi masyarakat," ucap dia seusai melepas 2.600 orang mahasiswa dari 19 perguruan tinggi di Jawa Barat untuk melaksanakan KKN Tematik dalam menyukseskan program Citarum Harum, tepatnya di Kampung Cilampeni, Kecamatan Katapang, Kabupaten Bandung, Selasa (31/72018).

Selain itu, kata Nasir, Kemenristekdikti mengerahkan mahasiswa di seluruh Indonesia terkhusus mahasiswa di Jawa Barat untuk ikut serta dalam percepatan pengendalian pencemaran dan kerusakan DAS Citarum. Sehingga cita-cita Perpres Nomor 15 Tahun 2018 bisa terealisasi. 

Dengan peran serta mahasiswa, Nasir menargetkan dua tahun ke depan kondisi Sungai Citarum sudah berubah secara signifikan. Sehingga, target dari presiden yang mengacu pada Perpres bisa segera terwujud.

"Sungai Citarum bisa bersih dan bermanfaat lagi bagi masyarakat. Dua tahun pertama ini target kami Citarum sudah berubah signifikan," kata Nasir. 

Nasir juga meminta agar mahasiswa untuk terus menerus melakukan edukasi kepada masyarakat. Sebab, Sungai Citarum telah mendapat predikat sebagai sungai terkotor di dunia versi  The New york Times. 

Nasir meyakini bahwa dengan sinergi yang baik dengan melibatkan semua komponen maka Sungai Citarum akan kembali harum. Harumnya sungai yang memiliki panjang 297 kilometer itu bisa jadi tidak membutuhkan waktu selama tujuh tahun.

"Kami berterima kasih kepada Pangdam III/Siliwangi selaku Wadansatgas bidang ekosistem yang terus menerus mengkoordinasikan kegiatan Satgas Citarum Harum di lapangan," katanya. (Elly)